Bacaan Doa Iftitah : Macam-macam, Arti, dan Aturan Membacanya

Bacaan Doa Iftitah – Doa iftitah adalah doa yang kita baca setelah takbiratul ihram ketika solat, yaitu pada saat takbiratul ihram pertama dan sebelum membaca doa Al-fatihah. Doa iftitah ini merupakan harapan berupa doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT. Bacaan doa iftitah ini juga memiliki beberapa macam bacaan, ada bacaan yang panjang dan ada juga yang pendek.

Selain itu pernakah kalian mendengar bacaan yang berbeda untuk doa iftitah dari kalangan Nahdhatul Ulama (NU) dan juga dari kalangan Muhammadiyah? Yaa walaupun mereka sesama umat islam, tapi patokan mereka untuk bacaan doa iftitah juga berbeda-beda. Bacaan ini biasanya didasarkan dari sabda Rasullullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai bacaan doa iftitah. Mulai dari bacaan doa iftitah dalam bahasa arab, latin , arti doa iftitah, macam-macam doa iftitah, keutamaan serta adab membaca doa iftitah.

Bacaan Doa Iftitah Dalam Bahasa Arab

Berikut adalah doa iftitah dalam bahasa arab yang secara umum dibacakan saat umat muslim melakukan ibadah shalat baik itu shalat wajib maupun sunnah.

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .

Bacaan Doa Iftitah Dalam Bahasa Latin

Allaahu akbar kabiiraw walhamdu lilaahi katsiran, wa subhaanallaahi bukrataw wa’ashiila, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.

Macam-macam Doa Iftitah

Doa Iftitah memiliki beberapa macam. Macam-macam dari doa iftitah ini berdasarkan hadist shahih yang diriwayatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Berikut adalah beberapa contoh doa iftitah yang telah diriwayatkn dan digunakan hingga saat ini :

Doa Iftitah Pertama

Doa ini berdasarkan hadist shahih yang diriwayatkan olah Imam Bukhari dan Imam Muslim, Doa iftitah ini yang biasanya dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menuanikan ibadah shalat wajib ataupun sunnah.

اللَّحُمَّ بَا عِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَا يَاىَ كَمَا بَاعَدْتْ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ , اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِن الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوبُ الاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ , اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Allahumma baa’id bainii wabaina khathaayaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wa maghribi, allahumma naqinii min khathaayaaya kamaa yunaqats tsaubul abyadhu minad danas. Allahummaghsilnii min khathaayaaya bil maa’i wats tsalji

Artinya :

Ya Allah, jauhkan antara aku dan kesalahan kesalahanku, sebagaimana engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dan kesalahan kesalahanku, sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan kesalahanku dengan salju, air dan air es.

Doa Iftitah Kedua

Doa iftitah kedua ini diriwayatkan oleh hadist shahih dan Imam Muslim. Dan terkadang doa ini juga dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat shalat wajib dan sunnah.

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَ اتِ وَالاَرْضَ حَنِيفًا (مُسْلِمًا) وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِ كِيْنَ اِنَّصَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى الِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لاَ شَرِ يْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِنَ اللَّهُمَّ اَنْتَالْمَلِكُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ . اَنْتَ رَبِّى وَاَنَ عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِى وَاعْتَرَ فْتُ بِذَنْبِى فَاغْفِرْ لِى ذُنُوبِى جَمِيعًا اِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ اِلاَّ اَنْتَ وَاهْدِنِى لاَحْسَنِ الاَخْلَاقِ لاَ يَهْدِى لاَحْسَنِهَا اِلاَّ اَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا اِلاَّ اَنّتَ لبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ اِلَيْكَ اَنَا بِكَ ؤَاِلَيْكَ تَبَارَ كْتَ وَتَعَا لَيْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوبُ اِلَيْكَ .

Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharassamaawaati wal ardho hanifawwamaa ana minal musyrikiina. Inna sholaatii wa nusukii, wa mahyaaya wa mamaatii lillahi rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimiina.

Allahumma antal malika laa ilaha illaa anta anta rabii wa ana ‘abuka dzolamtu nafsii wa’taraftu bidzambii faa ghafirlii dzunuubii jamii’an innahu laayaghfirudzunuuba ilaa anta, wahdinii lah sanil akhlaaqi laa yahdii lahsanihaa illa anta, washrif ‘annisayyi ahaa, laa yashrifu ‘annii sayyiahaa illa anta,

labbaika wa sa’daika, walkhairukulluhu bi yadaika, wasyarru laisa ilaika, ana bika wa ilaika tabaarakta wa ta’aalaita, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

Artinya :

Aku menghadap kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi, dengan memegang agama yang lurus dan aku tidak tergolong orang orang yang musyrik. Sesungguhnya shalat, ibadah dan hidup serta matiku adalah untuk Allah. Tuhan seru sekalian alam, tiada sekutu bagiNya, dan karena itu, aku diperintah dan aku termasuk orang orang muslim.

Ya Allah, Engkau adalah raja, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau, Engkau TuhanKu dan aku adalah hambaMu. Aku menganiaya diriku, aku mengakui dosaku (yang telah kulakukan). Oleh karena itu ampunilah seluruh dosaku, sesungguhnya tidak akan ada yang mengampuni dosa dosa, kecuali Engkau.

Tunjukkan aku pada akhlak yang terbaik, tidak akan menunjukkan kepadanya kecuali Engkau. Hindarkan aku dari akhlak yang jahat, tidak akan ada yang bisa menjauhkan aku daripadanya, kecuali Engkau. Aku penuhi panggilanMu dengan kegembiraan, seluruh kebaikan di kedua tanganMu, kejelekan tidak dinisbahkan kepadaMu.

Aku hidup dengan pertolongan dan rakhmatmu, dan kepadaMu (aku kembali). Maha suci Engkau dan Maha Tinggi. Aku minta ampun dan bertaubat kepadaMu.

Catatan : bacaan yang berada didalam kurung merupakan tambahan dalam lafal hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud.

Doa Iftitah Ketiga

Doa ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah.

اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَ اتِ وَالْاَرْضَ حَنِيفًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِ كِيْنَ اِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَهْيَايَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَ اَنَا اَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

Innii wajjahtu wajhiya lil ladzii fathoros samaawaati wal ardho haniifam mushlimaw wamaa ana minal musyrikiin, innaa sholaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillahirabbil aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimin.

Artinya :

Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk dan aku bukanlah dari golongan orang orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sesembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Dan dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah orang yang pertama berserah diri.

Doa Iftitah Keempat

Doa iftitah selanjutnya diriwayatkan oleh Imam Muslim, pada awalnya doa ini merupakan doa yang dipanjatkan oleh salah satu sahabat. Dan Rasulullah bersabda tentang doa ini ” Aku kagum dengannya, langit-langit terbuka karena doa tersebut”.

اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً

Allahu akbar kabiroo wal hamdu lillaahi katsiiro wa subhaanallaahibukrotaw wa ashiilaa

Artinya :

Allah Maha Besar dengan sebesar besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada wakti pagi dan petang.

Doa Iftitah Kelima

Doa iftitah selanjutnya diriwayatkan oleh Imam Muslim dan juga merupakan doa iftitah sahabat nabi, lalu Rasulullah bersabda dan 12 malaikat berebut mencatat doa ini.

الْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُباَرَ كًا فِيهِ

Alhamdulillahi hamdan kasiiran tayyiban mubaarokan fiihi.

Artinya :

Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik dan penuh berkah.

Doa Iftitah Keenam

Doa iftitah berikutnya adalah doa yang yang dipanjatkan Rasulullah saat menunaikan shalat tahajud, berdasarkan riwayat dari Imam Bukhari dan Ibnu Majah dan Ahmad.

اللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ , وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَا وَاتِ وَالْاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ , وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضِ وَمَنْ , فِيْهِنَّ , اَنْتَ الْحَقُّ , وَوَعْدُكَ الْحَقُّ , وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ , وَالْجَنَّةُ حَقُّ , وَالنَّارُ حَقُّ , وَالسَّا عَةُ حَقُّ

اللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ , وَبِكَ اَمَنْتُ , وَعَلَيْكَ تَوَ كَلْتُ , وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ , وَبِكَ خَاصَمْتُ . وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ . فَاغْفِرْ لِى مَا قَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ , وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ , اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ , اَنْتَ اِلَهِيْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ

Allahumma lakalhamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa manfiihinna, walakal hamdu anta qoyyimus samaawaati wal ardhi waman fiihinna, walakal hamdu anta robbus samaawaati wal ardhi waman fiihinna, antal haqqu, wawa’dukal haqqu, waqoulukal haqqu, waliqoo’ukal haqqu, waaljannatu haqqu, waannaaru haqqu, wasysya’atu haqqu

Allahumma laka asylamtu, wabika amantu, wa’alaika tawakkaltu, wailaika anabtu, wabika khoosomtu, wailaika haakamtu, faghfirlii maa qoddamtu wamaa akhhortu, wamaa asrortu wamaa a’lantu, antal muqoddimu wa antal mu’akhiru, anta ilaahii laa ilaaha illa anta.

Artinya :

Ya Allah, hanya milikMu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang disana. Hanya milikMu segala puji, Engkau yang mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada disana. Hanya milikMu segala puji, Engkau pencipta langit dan bumi serta siapa saja yang ada disana. Engkau Maha benar, janjiMu benar, firmanMu benar, pertemuan denganMu benar. Surga itu benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar.

Ya Allah, hanya kepadaMu aku pasrah diri, hanya kepadaMu aku beriman, hanya kepadaMu aku bertawakkal, hanya kepadaMu aku bertaubat, hanya dengan petunjukMu aku berdebat, hanya kepadaMu aku memohon keputusan, karena itu, ampunilah aku atas dosaku yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan sembunyi sembunyi maupun yang kulakukan terang terangan. Engkau yang paling awal dan Engkau yang paling akhir. Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau.

Doa Iftitah Ketujuh

Doa ini juga sama seperti doa iftitah ke enam yakni dipanjatkan Rasulullah pada saat shalat tahajud, berdasarkan riwayat Imam Muslim, Abu Daud  dan Tirmidzi.

الَّلهُمَّ رَبَّ جِبْرِيْلَ وَمِيْكَا ئِيْلَ وَاِسْرَ افِيْلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ اَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيْمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ , اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفُ فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِكَ اِنَّكَ اَنْتَ تَهْدِى مَنْ تَشَاءُ اِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ

Allahumma rabba jib rilaa wa miikaaiilaa, wa israafiila faa thirassamaa waati wal ardhi, ‘aalimalghoibi wasyahaadati anta tahkumu baina ‘ibaadika fiimaa kaanuu fiifi yakhtalifuuna. Ihdinii limakh tulifa fiihi minal haqqi bi idznika tajdi mantasyaa‘u ilashiraathimmustaqiim.

Artinya :

Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Engkau yang memutuskan diantara hambaMu terhadap apa yang mereka perselisihkan. Berilah petunjuk kepadaku untuk menggapai kebenaran yang diperselisihan dengan izinMu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus.

Arti Bacaan Doa Iftitah

Arti dari bacaan doa iftitah adalah sebagai berikut :

Allah maha besar dengan sebesar besarnya. Segala puji yang sebanyak banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang menyekutukanNya.

Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah semata-mata untuk Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagiNya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang orang yang berserah diri. (Muslim)

Hukum Membaca Doa Iftitah

Doa iftitah adalah doa yang selalu dibaca ketika melaksanakan shalat, baik itu shalat wajib maupun shalat sunnah. Walaupun doa ini bersifat sunnah, namun shalat kalian tidak kan sempurna jika tidak membaca doa iftitah, maka dari itu beberapa orang beranggapan doa ini sifatnya wajib. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa:

“Shalat seseorang tidak sempurna hingga ia bertakbir memuji Allah dan menyanjungnya kemudian membaca Al quran yang mudah baginya.” (HR. Abu Daud dan Hakim)

Ada juga hadits shahih dari Abu Hurairah yang berisi tentang :

Biasanya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah melakukan takbiratul ihram, beliau diam sejenak sebelum membaca ayat, maka aku pun bertanya kepada beliau. “Wahai Rasulullah, kutebus engkau dengan ayah dan ibuku, aku melihatmu berdiam antara takbir dan bacaan ayat. Apa yang engkau bacakan ketika itu adalah :… (Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan doa iftitah) .” Selain itu dalam kitab Al Adzkar, Imam An Nawawi berkata bahwa: “Ketahuilah bahwa semua doa doa ini hukumnya sunnah (Mustahabbah) baik saat mengerjakan Shalat wajib maupun Shalat Sunnah.”

Keutamaan Dari Doa Iftitah

Hampir sama dengan bacaan shalat yang lain, Doa ini merupakan salah satu syarat sah shalat yang wajib dari rukun islam. Doa iftitah ini banyak sekali mengandung keutamaan, terutama dari isi kandungan didalamnya yang memiliki makna-makna indah dan menunjukan penghambaan yang lebih kepada Allah Swt.

Hal tersebut menunjukan bahwa hakikat kehidupan sebagai makhuk hidup ciptaan Allah yang tidak luput dari segala dosa dan kesalahan. Karena doa ini merupakan salah satu tempat untuk melakukan permohonan kepada sang pencipta yakni Allah Subhanallahu wa ta’ala.

Adab Membaca Doa Iftitah

Adapun adab membaca doa iftitah ini yang berasal dari kitab Al Adzkar yang ditulis oleh Imam An Nawawi, adab tersebut mengandung beberapa hal yang harus diperhatikan saat kalian melaksanakan shalat baik itu wajib maupun sunnah.

  • Disunnahkan untuk menggabungkan bacaan doa iftitah
  • Makmum masbuk, boleh membaca atau tidak doa iftitah, hal ini tergantung dari kemampuan dari makmum masbuk tersebut. Namun makmum tersebut harus tetap membaca surah Al-fatihah
  • Jika kalian lupa tidak membaca doa iftitah ini, maka kalian tidak perlu melakukan sujud syahwi karena doa ini merupakan salah satu sunnah.
  • Dibaca pelan dan tidak mengeraskan suara ketika menjadi imam maupun makmum.
  • Jika kalian lupa membaca doa iftitah pada rakaat pertama, kalian bisa menggantinya pada saat rakaat kedua.
  • Jika anda shalat pada akhir waktu, maka tidak perlu menggunakan doa iftitah.

Itulah artikel seputar bacaan doa iftitah mulai dari bahasa arab, latin, macam-macam, arti bacaan doa iftitah, hukum membaca doa iftitah, keutamaan doa iftitah, hingga adab membaca doa iftitah. Semoga artikel ini dapat bermanfaat

 


Felderfans.com

 

Artikel Lainnya :

Leave a Comment