Kisah Nabi Ishaq Singkat

Kisah Nabi Ishaq Singkat Sesuai Dalam Al-Qur’an – Mengingat tentang kisah-kisah Nabi dan Rasul adalah salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT. Dari merekalah risalah kebenaran bertahap disampaikan kepada seluruh makhluk di muka bumi.

Kisah Nabi Ishaq Singkat Mulai dari Lahir Sampai Wafat

kisah nabi ishaq

Di artikel kali ini kami akan mengajak Anda mengenal tentang kisah seorang Nabi keturunan dari Nabi Ibrahim As, yakni Nabi Ishaq As. Berikut  kisah Nabi Ishaq dari lahir hingga wafat dan tentang kisah Nabi Ishaq dan kaumnya.

1. Kisah Nabi Ishaq : Kelahiran Nabi Ishaq Alaihissalam

Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa Nabi Ishaq As adalah merupakan anak kedua dari Nabi Ibrahim As. Beliau terlahir dari rahim Siti Sarah, beberapa tahun setelah kelahiran putra pertama Ibrahim As, yakni Ismail dari Siti Hajar. Siti Sarah adalah istri pertama dari Nabi Ibrahim As. Ketika Ismail beranjak besar, Nabi Ibrahim As kemudian berdo’a dan memohon kepada Allah SWT untuk dikaruniai anak lagi. Istri pertama Nabi Ibrahim As tersebut memang tak kunjung dikaruniai momongan.

Karena ketaatan dan kepasrahan Nabi Ibrahim, Allah SWT mengabulkan permintaannya. Allah SWT lalu mengutus malaikat yang menjelma kewujud manusia untuk mengabarkan kepada Ibrahim As. Isi dari kabar yang disampaikan adalah tentang akan datangnya adzab bagi kaum Luth yang telah mendurhakai Allah SWT. Kisah ini diabadikan dalam al-Qur’an surat Hud ayat 69 – ayat 70 :

وَلَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُنَا إِبْرَاهِيمَ بِالْبُشْرَىٰ قَالُوا سَلَامًا ۖ قَالَ سَلَامٌ ۖ فَمَا لَبِثَ أَنْ جَاءَ بِعِجْلٍ حَنِيذٍ

Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: “Selamat”. Ibrahim menjawab: “Selamatlah,” maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. (QS. Hud:69)

فَلَمَّا رَأَىٰ أَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً ۚ قَالُوا لَا تَخَفْ إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَىٰ قَوْمِ لُوطٍ

Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: “Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum Luth”. (QS. Hud:70)

Bersamaan dengan itu, Allah SWT juga mengabarkan melalui malaikat yang dutusnya, bahwa akan lahir seorang anak dari rahim Siti Sarah istri pertamanya. Seperti yang termaktub dalam al-Qur’an di ayat selanjutnya, yakni surat Hud ayat 71 – 74 :

وَامْرَأَتُهُ قَائِمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنَاهَا بِإِسْحَاقَ وَمِنْ وَرَاءِ إِسْحَاقَ يَعْقُوبَ

Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya’qub. (QS. Hud:71)

قَالَتْ يَا وَيْلَتَىٰ أَأَلِدُ وَأَنَا عَجُوزٌ وَهَٰذَا بَعْلِي شَيْخًا ۖ إِنَّ هَٰذَا لَشَيْءٌ عَجِيبٌ

Isterinya berkata: “Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula?. Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh”. (QS. Hud:72)

قَالُوا أَتَعْجَبِينَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۖ رَحْمَتُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ ۚ إِنَّهُ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Para malaikat itu berkata: “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah”. (QS. Hud:73)

فَلَمَّا ذَهَبَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ الرَّوْعُ وَجَاءَتْهُ الْبُشْرَىٰ يُجَادِلُنَا فِي قَوْمِ لُوطٍ

Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, diapun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth. (QS. Hud:74)

Dan benar saja, beberapa waktu setelah kabar gembira itu datang istri Nabi Ibrahim As, yakni Siti Sarah melahirkan bayi laki-laki. Kala itu usia Nabi Ibrahim As telah menginjak usia 120an tahun dan Siti Sarah berusia sekitar 90 tahunan.

Sedangkan Nabi Ismail As telah berusia kisaran 14 tahun. Menurut ahli sejarah Nabi Ishaq lahir pada tahun 1897 SM atau sebelum Masehi di Kota Hebron. Kota Hebron adalah sebuah kota yang didiami oleh suku Kana’an. Kelak, untuk kaum Kana’an inilah Nabi Ishaq diutus Allah SWT menegakkan ajarannya. Orang Kana’an memang dikenal bahwa masyarakatnya sama sekali tak kenal Allah SWT.

2. Kisah Nabi Ishaq : Nabi Ishaq Alaihissalam Menikah

Bersama dengan saudara seayahnya, Ismail As, Nabi Ishaq diutus oleh Allah meneruskan perjuangan dakwah ayahandanya. Setelah menginjak usia dewasa, Nabi Ibrahim As tidak memberikan ijin untuk anaknya tersebut menikahi wanita daru kaum Kana’an.

Wanita dan keseluruhan warga Kana’an kala itu memang durhaka kepada Allah dan sangat terasing denagn keluarga mereka. Makadari itu, suatu saat Nabi Ibrahim As mengutus seorang pelayannya agar pergi ke daerah Harran, Irak.

Kepergian pelayan tersebut ke kota yang dimaksud, membawa misis yakni membawakan seorang perempuan dari saudara Ibrahim As yang akan dijodohkan dengan Ishaq As. Wanita tersebut bernama Rafqah binti Batu’il. Nabi Ishaq As, menikah dengan Rafqah pada usia kisaran 40 tahun, pernikahan itu berlangsung disaat Nabi Ibrahim As masih hidup.

Rafqah istri Nabi Ishaq As sempat juga mengalami hal yang sama seperti sang ibu, yakni tak kunjung mengandung. Napak tilas jejak sang Ayah, Nabi Ishaq juga memohon kepada Allah agar segera diberikan momongan.

Walhasil, Allah pun me ngabulkan do’a hamba kekasih-Nya tersebut. Rafqah lalu melahirkan dua orang anak kemba, semuanya laki-laki. Keduanya diberi nama ‘Ishuu dan Ya’qub. ‘Ishuu atau ‘Ish ini disebut-sebut sebagai nenek moyang yang melahirkan bangsa Romawi. Sedangkan Ya’qub adalah salah seorang anak dari Ishaq dan cucu Nabi Ibrahim yang kelak mendapatkan tugas melanjutkan perjuangan dakwah pendahulunya sebagai Nabi dan Rasul. Dari putera Nabi Ishaq inilah nantinya akan melahirkan keturunan dari Bani Israel dan menurunkan Nabi dan Rasul.

Termasuk didalamnya adalah Nabi Yusuf As putera Ya’kub hingga Nabi Isa As. Sedangkan yang terkahir terlahir dari keturunan Ismail As, yakni Rasulullah Muhammad SAW.

3. Kisah Nabi Ishaq : Wafatnya Nabi Ishaq Alaihissalam

Di dalam al-Qur’an sendiri tak banyak dalil yang mengabadikan kisah dari Nabi Ishaq As. Namun, meski demikian cukuplah kabar dari al-Qur’an mensiratkan kemuliaan yang telah diberikan Allah kepada Ishaq As sebagai cikal bakal yang menurunkan Nabi-Nabi dan Rasul di Bani Israel.

Pada beberapa ayat juga menunjukkan bahwa Allah SWT memuji kemuliaan akhlak dari Nabi Ishaq As. Dan yang demikian itu pastilah cukup untuk kita jadikan sarana demi meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT beserta Nabi dan Rasul-Nya.

Firman Allah SWT dalam surat Shad ayat 45 – 47 :

وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الْأَيْدِي وَالْأَبْصَارِ

Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. (QS. Shad:45)

إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ

Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. (QS. Shad:46)

وَإِنَّهُمْ عِنْدَنَا لَمِنَ الْمُصْطَفَيْنَ الْأَخْيَارِ

Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik. (QS. Shad:47)

Begitu pula yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya : “yang mulia putra yang mulia, putra yang mulia dan putra yang mulia ialah Yusuf putra Ya’qub, putra Ishaq, putra Ibrahim” (HR. Bukhari & Muslim).

Nabi Ishaq As hidup hingga usia kisaran 180 tahun. Setelah selesai dengan tugas kenabiannya dan sebagai utusan Allah untuk berdakwah menegakkan agama Allah untuk kaumnya, beliau wafat. Jasadnya dimakamkan di Palestina.

Tepatnya adalah di gua Makfilah, Hebron, atau Palestina sekarang. Diatas gua Makfilah kini dibangun sebuah bangunan Masjid yang diberi nama Masjid Ibrahim. Di gua ini juga dimakamkan Nabi Ibrahim As dan istrinya Siti Sarah, Nabi Ya’qub As putera Nabi Ishaq As, Rafqah istri Nabi Ishaq, dan juga Leah istri Nab Ya’qub.

Itulah sekilas kisah tentang Nabi Ishaq Alaihissalam. Semoga bisa menambah wawasan bagi kita. Terutama bisa menjadi salah satu cara meningkatkan ketaqwaan serta keimanan kita kepada Allah beserta Nabi dan Rasul-Nya. Aamiin

 


Felderfans.com

Leave a Comment