Tari Tanggai : Sejarah, Properti, Fungsi dan Gerakan

Abdul

tari tanggai

Tari Tanggai adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Tarian ini sering ditampilkan pada acara-acara adat seperti pernikahan, khitanan, dan acara keagamaan.

Tari Tanggai menggunakan properti berupa keranjang anyaman yang dipegang oleh para penari wanita, dan gerakan yang terinspirasi dari kegiatan sehari-hari seperti mengambil air dari sungai dan menanam padi.

Tarian ini memiliki ciri khas gerakan yang lincah dan cepat, serta irama musik yang semarak. Selain sebagai bentuk seni budaya, Tari Tanggai juga menjadi lambang identitas masyarakat Palembang dan telah diakui sebagai warisan budaya takbenda Indonesia oleh UNESCO.

Asal Tari Tanggai Berasal dari Daerah?

asal tari tanggai

Tari Tanggai berasal dari daerah Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Tarian ini menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Palembang dan telah menjadi warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Meskipun asal usul Tari Tanggai tidak dapat dipastikan dengan pasti, namun diyakini bahwa tarian ini telah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya di Palembang.

Selama puluhan tahun, Tari Tanggai terus dipertahankan dan dilestarikan oleh masyarakat Palembang sebagai bagian dari kekayaan seni dan budaya daerah mereka.

Sejarah Tari Tanggai

sejarah tari tanggai

Sejarah Tari Tanggai tidak dapat dipastikan dengan pasti, namun diyakini bahwa tarian ini telah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya di Palembang.

Pada masa itu, tari tanggai dianggap sebagai simbol keindahan dan kemegahan kerajaan. Tarian ini juga dipercaya sebagai simbol kebersamaan dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam bidang pertanian dan perikanan.

Dalam perkembangannya, Tari Tanggai terus dipertahankan dan dilestarikan oleh masyarakat Palembang sebagai bagian dari kekayaan seni dan budaya daerah mereka.

Pada awalnya, tarian ini hanya ditarikan oleh wanita sebagai bentuk ritual dalam acara adat seperti pernikahan, khitanan, dan acara keagamaan.

Namun seiring berjalannya waktu, Tari Tanggai juga mulai ditampilkan dalam acara-acara yang lebih umum, seperti festival seni dan pertunjukan budaya.

Hingga saat ini, Tari Tanggai masih terus dipertahankan dan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Palembang. Tarian ini telah diakui sebagai warisan budaya takbenda Indonesia oleh UNESCO dan menjadi salah satu daya tarik wisata budaya Sumatera Selatan.

Selain itu, Tari Tanggai juga terus mengalami perkembangan dan adaptasi dalam bentuk yang lebih modern, namun tetap mempertahankan ciri khas dan makna dari tarian tradisional Palembang ini.

Baca Juga :

Tari Sasi : Sejarah, Properti, Fungsi dan Gerakan

Tari Tifa : Sejarah, Properti, Fungsi dan Gerakan

Tari Sajojo : Sejarah, Properti, Fungsi dan Gerakan

Tari Cakalele : Sejarah, Properti, Fungsi dan Gerakan

Tari Leleng : Sejarah, Gerakan, Makna dan Fungsi

Properti Tari Tanggai

Properti yang digunakan dalam Tari Tanggai adalah keranjang anyaman yang disebut “tanggai”. Tanggai biasanya terbuat dari anyaman bambu atau rotan dan dihiasi dengan bunga dan daun-daun.

Para penari wanita biasanya memegang tanggai dengan tangan kanan dan kiri, dan menggunakan gerakan yang lincah dan cepat untuk menggerakannya selaras dengan irama musik.

Selain tanggai, properti lain yang digunakan dalam Tari Tanggai adalah kain selendang yang dikenakan oleh para penari dan kipas yang digunakan untuk menambah estetika gerakan.

Kain selendang biasanya terbuat dari kain tenun tradisional yang dihiasi dengan motif-motif khas Palembang, sedangkan kipas memiliki hiasan yang mirip dengan tanggai.

Properti yang digunakan dalam Tari Tanggai memiliki makna dan simbol yang dalam. Tanggai, selendang, dan kipas merupakan simbol keindahan dan keanggunan wanita Palembang, sedangkan gerakan para penari menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti mengambil air dari sungai dan menanam padi.

Dalam keseluruhan tarian, properti dan gerakan para penari saling berpadu untuk menciptakan tarian yang memukau dan mempesona.

Pola Lantai Tari Tanggai

Pola lantai Tari Tanggai cukup beragam dan tergantung pada variasi gerakan yang ditampilkan dalam setiap atraksi tari. Namun secara umum, pola lantai Tari Tanggai menyesuaikan dengan gerakan para penari yang membentuk lingkaran atau meliuk-liuk seperti mengikuti aliran sungai.

Dalam setiap atraksi Tari Tanggai, para penari biasanya membentuk kelompok yang saling berhadapan dan saling bersilangan. Pola lantai ini mencerminkan kebersamaan dan kekompakan antara para penari dalam mengekspresikan gerakan yang terinspirasi dari kegiatan sehari-hari.

Pada beberapa variasi gerakan Tari Tanggai, pola lantai juga dapat membentuk formasi tertentu seperti formasi segitiga atau bentuk lainnya.

Formasi ini biasanya diatur dengan cermat dan disesuaikan dengan irama musik yang dimainkan, sehingga menciptakan keindahan visual yang memukau.

Secara keseluruhan, pola lantai Tari Tanggai memiliki peran yang penting dalam mempertahankan kekhasan dan keindahan tarian ini.

Pola lantai yang diatur dengan rapi dan diikuti dengan gerakan yang lincah dan cepat, menjadikan Tari Tanggai sebagai tarian yang mempesona dan sarat makna.

Gerakan Tari Tanggai

Gerakan Tari Tanggai didominasi oleh gerakan yang lemah gemulai dan lentik, serta gerakan yang cepat dan lincah.

Para penari Tari Tanggai juga menggabungkan gerakan tangan dan kaki yang bersifat ekspresif dan menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti menanam padi, mengambil air dari sungai, dan menangkap ikan.

Beberapa gerakan khas dalam Tari Tanggai adalah gerakan mengangkat tanggai dan memutar tubuh secara bergantian, gerakan membuka dan menutup tanggai, gerakan kaki yang meloncat-loncat, dan gerakan tangan yang mengayun-ayun kipas.

Gerakan-gerakan ini menggambarkan keanggunan dan keindahan wanita Palembang, serta menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Gerakan dalam Tari Tanggai juga ditampilkan dengan iringan musik yang khas. Musik pengiring yang digunakan dalam Tari Tanggai terdiri dari alat musik tradisional seperti gendang, rebana, gambus, serunai, dan biola.

Irama musiknya yang khas memberikan sentuhan yang unik dan memperkuat kesan keindahan dan keanggunan dalam gerakan-gerakan Tari Tanggai.

Dalam penampilan Tari Tanggai, para penari memakai busana tradisional yang khas dengan warna-warna cerah dan keindahan motifnya. Para penari biasanya mengenakan baju kurung dan kain batik dengan ornamen-ornamen khas Palembang.

Dalam tampilannya yang indah, Tari Tanggai menjadi salah satu simbol keindahan dan kekayaan seni dan budaya daerah Sumatera Selatan.

Keunikan Tari Tanggai

Tari Tanggai memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dengan tarian tradisional lainnya di Indonesia. Salah satu keunikan Tari Tanggai adalah gerakan-gerakan yang terinspirasi dari kegiatan sehari-hari masyarakat Palembang seperti menanam padi, mengambil air dari sungai, dan menangkap ikan.

Gerakan-gerakan ini mengandung makna filosofis dan simbolik yang menggambarkan kehidupan masyarakat Palembang.

Selain itu, Tari Tanggai juga memiliki properti yang khas, yaitu tanggai atau keranjang anyaman yang dihiasi dengan bunga dan daun-daun. Penggunaan tanggai ini memberikan kesan estetika yang indah dan menguatkan makna gerakan dalam tarian.

Keunikan lain dari Tari Tanggai adalah musik pengiringnya yang khas dan menawan. Musik pengiring Tari Tanggai terdiri dari alat musik tradisional seperti gendang, rebana, gambus, serunai, dan biola, yang memberikan sentuhan khas Sumatera Selatan pada tarian ini.

Selain itu, busana tradisional yang dipakai oleh para penari dalam Tari Tanggai juga menjadi salah satu keunikan tarian ini. Busana tersebut terdiri dari baju kurung dan kain batik dengan ornamen-ornamen khas Palembang yang berwarna cerah dan indah.

Keseluruhan, keunikan-keunikan dalam Tari Tanggai mencerminkan kekayaan seni dan budaya daerah Sumatera Selatan. Tarian ini menjadi salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan dan dipromosikan ke dunia agar semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia dan dunia.

Fungsi Tari Tanggai

Tari Tanggai memiliki beberapa fungsi yang penting dalam kehidupan masyarakat Palembang. Salah satu fungsi utama dari Tari Tanggai adalah sebagai bentuk ekspresi seni dan budaya masyarakat Palembang yang memperlihatkan keindahan gerakan dan musik pengiringnya.

Selain itu, Tari Tanggai juga memiliki fungsi sebagai media dalam upacara adat seperti pernikahan, khitanan, atau acara perayaan lainnya.

Dalam upacara adat tersebut, Tari Tanggai ditampilkan sebagai wujud rasa syukur dan kebahagiaan atas berlangsungnya acara tersebut. Penampilan Tari Tanggai juga menjadi hiburan dan pengisi acara yang meriah bagi para tamu undangan.

Tari Tanggai juga memiliki fungsi dalam kegiatan pariwisata. Tarian ini menjadi daya tarik wisata yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Palembang dan mengetahui lebih lanjut tentang kekayaan seni dan budaya daerah tersebut.

Terakhir, Tari Tanggai juga memiliki fungsi dalam melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan tradisional Palembang ke generasi muda.

Dengan mengajarkan dan memperkenalkan Tari Tanggai pada generasi muda, maka nilai-nilai kearifan lokal dan budaya daerah Palembang dapat tetap terjaga dan dilestarikan hingga generasi selanjutnya.

Akhir Kata

Secara keseluruhan, Tari Tanggai merupakan tarian tradisional yang memuat keindahan gerakan, musik pengiring, properti, dan busana khas Palembang.

Tarian ini memiliki beragam fungsi yang penting dalam kehidupan masyarakat Palembang, mulai dari sebagai bentuk ekspresi seni dan budaya, media dalam upacara adat, hingga daya tarik wisata dan alat untuk melestarikan kebudayaan tradisional.

Dengan segala keunikan dan fungsi yang dimilikinya, Tari Tanggai menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang patut untuk dilestarikan dan dikembangkan agar dapat terus dinikmati oleh masyarakat dan wisatawan dari seluruh dunia.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan terkait dengan Tari Tanggai beserta jawabannya :

Apa itu Tari Tanggai?

Tari Tanggai merupakan tarian tradisional yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. Tarian ini memiliki gerakan-gerakan yang terinspirasi dari kegiatan sehari-hari masyarakat Palembang seperti menanam padi, mengambil air dari sungai, dan menangkap ikan.

Apa saja properti yang digunakan dalam Tari Tanggai?

Properti yang digunakan dalam Tari Tanggai adalah tanggai atau keranjang anyaman yang dihiasi dengan bunga dan daun-daun. Selain itu, para penari juga mengenakan busana tradisional berupa baju kurung dan kain batik dengan ornamen-ornamen khas Palembang.

Apa fungsi dari Tari Tanggai?

Tari Tanggai memiliki beberapa fungsi penting, di antaranya sebagai bentuk ekspresi seni dan budaya, media dalam upacara adat, daya tarik wisata, dan alat untuk melestarikan kebudayaan tradisional.

Apa keunikan dari Tari Tanggai?

Keunikan dari Tari Tanggai terletak pada gerakan-gerakan yang terinspirasi dari kegiatan sehari-hari masyarakat Palembang, penggunaan properti tanggai, musik pengiring yang khas, busana tradisional yang indah, dan nilai-nilai filosofis dan simbolik yang terkandung dalam tariannya.

Bagaimana cara mempelajari Tari Tanggai?

Untuk mempelajari Tari Tanggai, Anda dapat bergabung dengan kelompok tari di Palembang atau mengikuti kursus tari. Selain itu, Anda juga dapat mencari informasi dan referensi mengenai gerakan-gerakan dan musik pengiring Tari Tanggai melalui internet atau media lainnya.

Apakah Tari Tanggai hanya dapat ditampilkan oleh orang Palembang?

Tari Tanggai dapat ditampilkan oleh siapa saja, namun untuk menghargai dan memperhatikan aspek kebudayaan, sebaiknya Tari Tanggai dipentaskan oleh orang yang memahami nilai-nilai dan filosofi yang terkandung dalam tarian tersebut.

Apakah Tari Tanggai hanya ditampilkan dalam acara adat Palembang?

Tari Tanggai tidak hanya ditampilkan dalam acara adat Palembang, namun juga dapat ditampilkan dalam acara lain seperti pertunjukan seni dan budaya, perayaan nasional, atau dalam kegiatan pariwisata untuk mempromosikan kebudayaan Sumatera Selatan.

Bagikan:

Abdul

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Leave a Comment