Alat Musik Tradisional Banten

Abdul

alat musik tradisional banten

Alat musik tradisional Banten, terdiri dari:

    1. Angklung Buhun
    2. Bedug
    3. Bendrong Lesung
    4. Dogdog Lojor
    5. Pantun Bambu

Baca Juga :

Mengenal Alat Musik Tradisional Banten

mengenal alat musik banten

Dulu, Banten dikenal dengan nama Bantam, dan merupakan sebuah pelabuhan yang sangat ramai dan makmur hingga kisaran abad ke-5, Banten menjadi bagian Kerajaan Tarumanegara.

Banten juga memiliki beberapa kesenian lokal seperti Debus, Tari Topeng, Lojor yang memiliki daya tarik saat berkunjung ke sana.

Daftar Alat Musik Tradisional Banten

Selain dari segi keindahan alam, berikut daftar nama alat musik Banten beserta gambar dan penjelasannya

1. Angklung Buhun

alat musik banten - angklung buhun

Angklung Buhun dimainkan dengan cara digoyang

Angklung buhun atau angklung suku Baduy adalah alat musik Banten yang dianggap sakral dan diyakini memiliki kekuatan tertentu di dalamnya, karena memang beberapa dari masyarakat juga ada yang masih memiliki kepercayaan animisme.

Menurut sejarahnya, alat musik tradisional Banten ini berasal dari Kabupaten Lebak, dan arti namanya adalah angklung tua. Dari namanya saja kita sudah tau bahwa angklung ini memiliki sejarah yang cukup panjang.

Angklung buhun biasanya dimainkan saat acara tertentu saja dan hanya dimainkan satu kali dalam satu tahun, pada saat upacara NgaseukNgaseuk adalah upacara adat yang dilakukan saat menanam padi. Upacara ini dilakukan dengan harapan penanaman lancar hingga panen nanti.

Cara memainkan angklung ini memang mirip dengan angklung lain pada umumnya, yang membedakan adalah fisik angklung yang dihiasi pernak-pernik di bagian atasnya. Biasanya dihiasi dengan batang padi atau daun panjang.

2. Bedug

alat musik banten - bedug

Bedug dimainkan dengan cara dipukul

Bedug, alat musik Banten yang berbentuk seperti gendang namun ukurannya besar dan sudah lama ada di Indonesia. Bedug, dulunya digunakan sebagai alat komunikasi seperti adanya kumandang adzan. Hampir tiap daerah menggunakan alat musik tradisional ini.

Selain itu, bedug juga bisa digunakan untuk memanggil warga atau isyarat penting, seperti tanda bahaya atau semacamnya. Bedug terbuat dari batang kayu yang ukurannya besar dan bagian tengahnya dilubangi dan seakan berbentuk tabung.

Ujung yang telah berlubang tadi nantinya ditutupi dengan menggunakan kulit binatang yang sebagai membrannya dan bagian yang dipukul. Suara bedug mampu menggetarkan tanah sekitar, suaranya bernada rendah tetapi getarannya terasa hingga jarak yang cukup jauh.

Di daerah tertentu, ada kompetisi bedug yang menarik untuk disaksikan. Salah satu Bedug terbesar di dunia terdapat di Masjid Darul Muttaqien yang bisa kita temukan di daerah Purworejo.

3. Bendrong Lesung

alat musik banten - bendrong lesung

Lesung dimainkan dengan cara ditumbuk / dipukul

Bendrong Lesung, salah satu kesenian tradisional Banten. Seperti Pantun Bambu, bendrong lesung diyakini berasal dari Cilegon yang tumbuh & berkembang menjadi sebuah kesenian lokal di masyarakat hingga saat ini.

Alat musik lesung dulunya hanyalah tradisi di daerah tertentu untuk menyambut panen raya yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur atas kerja keras dan perjuangan yang mereka lakukan.

Jika dilihat memang tidak ada yang spesial dari bendrong lesung, lesung terbuat dari kayu dan suara yang dihasilkan pun hanya tuk-tuk, namun semangat dari para pemainlah yang membuat kita seperti semangat sendiri.

4. Dogdog Lojor

alat musik banten - dog dog lojor

Dogdog Lojor dimainkan dengan cara dipukul

Dogdog lojor yang biasa ditemukan di daerah Banten Selatan, memiliki bentuk seperti bedug tetapi ukurannya lebih ramping dan memanjang. Alat musik ini biasanya digunakan untuk mengiringi momen tertentu seperti upacara Seren taunRuwatan dan lainnya.

Nama alat musik ini, berasal dari bunyi yang dihasilkan, suaranya terdengar seperti dog dog dog, sehingga banyak orang yang menyebutnya Dogdog dan Lojor yang dalam bahasa sunda artinya panjang.

Dogdog lojor berukuran panjang hampir 1 m. Dalam sebuah acara, biasanya terdapat 2 hingga 3 buah dog dog yang disertai dengan iring-iringan angklung.

5. Pantun Bambu

alat musik banten - pantun bambu

Pantun Bambu dimainkan dengan cara dipukul

Pantun bambu seringnya dijumpai di Cilegon, sebuah kota di ujung barat laut pulau Jawa. Pantun bambu dulunya dimainkan saat para petani di sawah ketika sedang beristirahat selepas bekerja.

Seiring dengan berkembangnya zaman, alat musik ini mulai digunakan untuk tujuan seni dan hiburan. Pada tahun 2001, alat musik ini juga diakui oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Cilegon sebagai alat musik tradisional daerah tersebut.

Pada saat dimainkan, pantun bambu bisa dikolaborasikan dengan alat musik tradisional Banten lainnya, seperti patingtung, rudat dan alat musik lainnya. Selain itu, alat musik Banten ini juga digunakan untuk mengiringi tari-tarian dan lagu daerah.

 

Sumber referensi :

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Banten

Bagikan:

Abdul

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Leave a Comment