Tari Burung Enggang: Sejarah, Asal, Makna dan Simbolis

Abdul

tari burung enggang kalimantan timur

Tari Burung Enggang adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Kalimantan Timur. Tarian ini menggambarkan gerakan-gerakan yang terinspirasi dari burung enggang, yang merupakan salah satu jenis burung besar yang hidup di hutan Kalimantan.

Dalam tarian ini, penari menggunakan kostum yang terdiri dari baju panjang dan celana panjang, serta hiasan kepala yang menyerupai kepala burung enggang.

Tarian Burung Enggang sering dijadikan sebagai simbol keindahan dan keagungan alam Kalimantan, serta sebagai upaya melestarikan warisan budaya dari generasi ke generasi.

Melalui artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang asal-usul, makna, dan gerakan-gerakan yang terdapat dalam Tari Burung Enggang.

Sejarah Tari Burung Enggang

pemain tari burung enggang

Tari Burung Enggang memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Tarian ini awalnya berasal dari suku Dayak Benuaq, salah satu suku yang mendiami wilayah pedalaman Kalimantan Timur.

Konon, tarian ini diilhami dari gerakan-gerakan burung enggang yang kerap terlihat berkeliaran di atas hutan-hutan Kalimantan.

Dalam sejarahnya, Tari Burung Enggang sering dimainkan pada acara-acara adat seperti upacara adat pernikahan, pengangkatan raja, dan ritual-ritual keagamaan.

Dalam perkembangannya, Tari Burung Enggang tidak hanya dimainkan oleh suku Dayak Benuaq, tetapi juga oleh suku-suku lain yang mendiami Kalimantan Timur seperti suku Kutai, suku Kenyah, dan suku Tidung.

Hal ini menunjukkan bahwa tarian ini telah menyebar dan menjadi bagian dari kekayaan budaya masyarakat Kalimantan Timur.

Namun, seperti halnya tarian-tarian tradisional lainnya, Tari Burung Enggang juga mengalami masa-masa sulit di tengah arus modernisasi dan perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia.

Oleh karena itu, upaya-upaya melestarikan tarian ini harus terus dilakukan, baik oleh masyarakat setempat maupun oleh pemerintah.

Dengan demikian, Tari Burung Enggang dapat terus hidup dan menjadi warisan budaya yang tetap dijaga dan dilestarikan untuk generasi selanjutnya.

Asal-usul Tari Burung Enggang

Tari Burung Enggang berasal dari suku Dayak Benuaq, salah satu suku yang mendiami wilayah pedalaman Kalimantan Timur.

Konon, tarian ini diilhami dari gerakan-gerakan burung enggang yang kerap terlihat berkeliaran di atas hutan-hutan Kalimantan. Burung enggang sendiri adalah jenis burung besar yang memiliki sayap lebar dan gagah dengan bulu-bulu putih yang kontras di kepala dan leher.

Menurut kepercayaan suku Dayak, burung enggang memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan mereka.

Burung enggang dianggap sebagai lambang kesuburan, keberanian, dan kekuatan dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup. Oleh karena itu, gerakan-gerakan dalam Tari Burung Enggang banyak menggambarkan keberanian dan ketangguhan dalam menghadapi segala rintangan.

Seiring dengan perkembangan zaman, Tari Burung Enggang tidak hanya dimainkan oleh suku Dayak Benuaq, tetapi juga oleh suku-suku lain yang mendiami Kalimantan Timur seperti suku Kutai, suku Kenyah, dan suku Tidung.

Hal ini menunjukkan bahwa Tari Burung Enggang telah menjadi bagian dari kekayaan budaya masyarakat Kalimantan Timur yang telah menyebar luas dan diakui oleh banyak orang.

Perkembangan Tari Burung Enggang di Masa Kini

Di masa kini, Tari Burung Enggang masih terus dimainkan dan dikembangkan oleh masyarakat Kalimantan Timur. Tarian ini menjadi salah satu bentuk ekspresi budaya yang sangat dihargai oleh masyarakat setempat, serta menjadi daya tarik wisata budaya bagi wisatawan yang datang ke daerah tersebut.

Tari Burung Enggang juga sering ditampilkan dalam berbagai acara seperti perayaan hari kemerdekaan, pameran seni budaya, dan festival budaya.

Penari-penari yang mengenakan kostum dengan hiasan kepala menyerupai kepala burung enggang menampilkan gerakan-gerakan yang indah dan anggun, seolah-olah mereka sedang menari bersama burung enggang yang hidup di alam bebas.

Selain itu, upaya melestarikan Tari Burung Enggang terus dilakukan oleh masyarakat setempat dan pemerintah daerah dengan melakukan berbagai kegiatan seperti pelatihan dan workshop bagi generasi muda untuk mempelajari gerakan-gerakan dalam tarian ini.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kekayaan budaya tersebut dapat terus dijaga dan dilestarikan, serta tidak terlupakan di tengah perubahan zaman dan modernisasi yang terjadi.

Dengan perkembangan teknologi, Tari Burung Enggang juga telah dibuat dalam bentuk video dan dipromosikan melalui media sosial, sehingga masyarakat luas dapat menikmati dan mengenal tarian tradisional tersebut. Dengan demikian, Tari Burung Enggang terus menjadi bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan.

Baca Juga :

Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur

Makna dan Simbolisme Tari Burung Enggang

gambar tari enggang

Tari Burung Enggang memiliki makna dan simbolisme yang sangat kaya dan mendalam dalam budaya masyarakat Kalimantan Timur. Tarian ini diilhami dari gerakan-gerakan burung enggang yang dianggap sebagai lambang kesuburan, keberanian, dan kekuatan dalam menghadapi segala rintangan.

Gerakan-gerakan dalam Tari Burung Enggang banyak menggambarkan keberanian, ketangguhan, dan kekuatan dalam menghadapi segala rintangan dalam hidup. Hal ini tercermin dari gerakan-gerakan penari yang menyerupai gerakan burung enggang yang gagah dan kuat.

Simbolisme Burung Enggang dalam Tari Burung Enggang

Selain itu, Tari Burung Enggang juga memiliki simbolisme dalam kehidupan masyarakat Kalimantan Timur.

Tarian ini melambangkan rasa syukur dan kebahagiaan atas hasil panen yang melimpah dan keberhasilan dalam mencapai tujuan hidup.

Oleh karena itu, Tari Burung Enggang sering dimainkan pada upacara-upacara adat seperti pernikahan, pengangkatan raja, dan ritual-ritual keagamaan.

Tari Burung Enggang juga menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan antara masyarakat. Dalam tarian ini, penari membentuk lingkaran yang melambangkan rasa persatuan dan solidaritas antar anggota masyarakat.

Dalam hal kostum dan hiasan kepala penari, Tari Burung Enggang juga memiliki simbolisme. Kostum dengan hiasan kepala menyerupai kepala burung enggang melambangkan kebersamaan manusia dengan alam dan lingkungan sekitarnya.

Sementara itu, warna-warna pada kostum dan hiasan kepala memiliki makna tersendiri, seperti warna merah yang melambangkan keberanian dan semangat, warna putih yang melambangkan kesucian dan kemurnian, dan warna hitam yang melambangkan kekuatan dan ketegasan.

Secara keseluruhan, Tari Burung Enggang memiliki makna dan simbolisme yang sangat penting dalam budaya masyarakat Kalimantan Timur.

Tarian ini bukan hanya sekadar hiburan atau pertunjukan semata, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat identitas budaya dan kebersamaan antar anggota masyarakat.

Baca Juga :

Tari Leleng Kalimantan Timur

Tari Cakalele : Sejarah, Properti, Fungsi dan Gerakan

Kostum dan Aksesori Tari Burung Enggang

gambar tari burung enggang

Kostum dan aksesori Tari Burung Enggang memiliki desain yang khas dan menarik, serta menggambarkan karakteristik burung enggang yang gagah dan anggun. Berikut adalah penjelasan mengenai kostum dan aksesori yang biasanya digunakan dalam Tari Burung Enggang:

1. Kostum

Kostum dalam Tari Burung Enggang terdiri dari pakaian panjang berwarna cerah, seperti merah, kuning, atau hijau, yang dibuat dari kain sutera atau kain tenun dengan motif tradisional. Kostum ini dilengkapi dengan hiasan-hiasan seperti sulaman emas atau perak, dan ukiran khas Kalimantan Timur. Bagian bawah kostum biasanya melambangkan ekor burung enggang yang indah.

2. Hiasan Kepala

Hiasan kepala dalam Tari Burung Enggang menyerupai kepala burung enggang yang gagah dengan jambul yang panjang dan melengkung. Hiasan ini biasanya terbuat dari anyaman rotan atau serat kelapa yang dihiasi dengan bulu-bulu burung dan bunga-bunga khas Kalimantan Timur.

3. Bulu Burung Enggang

Bulu burung enggang yang asli sering digunakan sebagai aksesori tambahan pada kostum dan hiasan kepala. Bulu-bulu ini dianggap sebagai simbol kekuatan dan keberanian dalam Tari Burung Enggang.

4. Perhiasan

Penari Tari Burung Enggang biasanya memakai perhiasan yang terbuat dari emas, perak, atau batu permata sebagai aksesori tambahan pada tariannya. Perhiasan tersebut dianggap sebagai lambang kemewahan dan keanggunan.

Dengan kostum dan aksesori yang indah dan khas, Tari Burung Enggang menjadi lebih memukau dan menarik perhatian penonton.

Selain itu, kostum dan aksesori tersebut juga menjadi salah satu bagian penting dalam makna dan simbolisme Tari Burung Enggang, yang menggambarkan keanggunan, kekuatan, dan keberanian.

Musik dan Instrumen dalam Tari Burung Enggang

Musik dan instrumen dalam Tari Burung Enggang sangat penting, karena melengkapi gerakan-gerakan tari dan menciptakan suasana yang sesuai dengan makna dan simbolisme dari tarian tersebut.

Berikut adalah beberapa instrumen dan musik yang biasanya digunakan dalam Tari Burung Enggang:

  1. Gambus: Gambus adalah instrumen musik tradisional Indonesia yang terbuat dari kayu dan dawai yang disetel dengan nada tertentu. Gambus biasanya dimainkan dengan cara dipetik dan memberikan efek suara yang lembut dan khas. Instrumen ini sering digunakan dalam musik pengiring Tari Burung Enggang.
  2. Gendang: Gendang adalah instrumen musik yang terdiri dari dua atau tiga buah drum dengan ukuran yang berbeda. Gendang digunakan untuk memberikan irama dan ritme dalam musik pengiring Tari Burung Enggang.
  3. Suling: Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu atau kayu, dan menghasilkan suara yang khas dan merdu. Suling sering digunakan sebagai instrumen solok dalam musik pengiring Tari Burung Enggang.
  4. Rebab: Rebab adalah instrumen musik tradisional Indonesia yang terbuat dari kayu dan dawai. Rebab dimainkan dengan cara digesek, dan memberikan efek suara yang khas dan emosional. Instrumen ini sering digunakan sebagai instrumen solok dalam musik pengiring Tari Burung Enggang.
  5. Gongs: Gongs adalah instrumen musik yang terbuat dari logam, dan menghasilkan suara yang khas dan keras. Gongs sering digunakan sebagai instrumen ritmis dalam musik pengiring Tari Burung Enggang.

Dengan gabungan dari instrumen musik tersebut, musik pengiring Tari Burung Enggang menghasilkan irama dan nada yang merdu dan khas.

Musik tersebut menciptakan suasana yang cocok dengan gerakan-gerakan tari yang menggambarkan keanggunan, kekuatan, dan keberanian dari burung enggang.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Tari Burung Enggang adalah tarian tradisional yang indah dan memukau, dengan makna dan simbolisme yang dalam serta aksen dari kostum dan musik pengiring yang khas.

Meskipun telah mengalami perkembangan dan perubahan dalam bentuk dan penampilan, Tari Burung Enggang tetap mempertahankan keunikan dan keaslian tradisi dari Kalimantan Timur.

Tarian ini merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan diapresiasi oleh generasi sekarang dan mendatang.

FAQ

  • Apa itu Tari Burung Enggang?

Tari Burung Enggang adalah tarian tradisional yang berasal dari Kalimantan Timur, Indonesia. Tarian ini menggambarkan gerakan-gerakan burung enggang yang anggun dan kuat.

  • Apa makna dari Tari Burung Enggang?

Tari Burung Enggang memiliki makna yang dalam, yang melambangkan keindahan, kekuatan, dan keberanian. Tarian ini juga melambangkan rasa syukur dan penghormatan terhadap burung enggang yang dianggap sebagai binatang yang suci dan memiliki kekuatan magis.

  • Apa yang dimaksud dengan kostum dan aksesori dalam Tari Burung Enggang?

Kostum dan aksesori dalam Tari Burung Enggang meliputi pakaian yang khas, seperti kain songket, baju kurung, selendang, serta hiasan kepala dan badan yang terbuat dari bulu burung enggang.

  • Apa saja instrumen musik yang digunakan dalam Tari Burung Enggang?

Instrumen musik yang biasanya digunakan dalam Tari Burung Enggang antara lain gambus, gendang, suling, rebab, dan gongs.

  • Siapa yang dapat menari Tari Burung Enggang?

Siapa pun dapat menari Tari Burung Enggang, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, untuk dapat menari dengan baik dan benar, biasanya dibutuhkan pelatihan dan pengalaman yang cukup.

  • Apakah Tari Burung Enggang masih dilestarikan di Indonesia?

Ya, Tari Burung Enggang masih dilestarikan di Indonesia, terutama di daerah Kalimantan Timur. Tarian ini juga sering ditampilkan dalam berbagai acara budaya, seperti festival seni dan perayaan keagamaan.

  • Apa yang dapat dilakukan untuk melestarikan Tari Burung Enggang?

Untuk melestarikan Tari Burung Enggang, kita dapat melakukan beberapa hal seperti mempelajari gerakan dan makna dari tarian ini, mendukung para penari dan pengrajin kostum serta aksesori yang terkait, serta mempromosikan tarian ini sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

Bagikan:

Abdul

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Leave a Comment