Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur

Abdul

alat musik tradisional kalimantan timur

Alat musik tradisional Kalimantan Timur, terdiri dari:

  1. Gimar
  2. Gening
  3. Jatung Adau
  4. Jatung Utang
  5. Kedire
  6. Klentangan
  7. Sampe
  8. Uding

Provinsi ini terletak di bagian ujung timur pulau Kalimantan dan langsung berbatasan dengan Negara Malaysia.

Dulu Kalimantan Timur terkenal akan masa lalu sebagai tempat berdirinya kerajaan – kerajaan yang namanya besar, seperti Kutai.

Baca Juga :

Daftar Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur

Selain keindahan Anggrek hitam, alat musik tradisional Kalimantan Timur juga tak kalah cantik untuk didengar.

Berikut nama alat musik beserta gambar dan penjelasannya:

1. Gimar

alat musik tradisional kalimantan timur gimar

Seperti gendang, gimar terbuat dari batang kayu yang sisinya berlubang dan ditutupi dengan membran yang terbuat dari kulit binatang.

Ada 4 jenis gimar yang dapat kita temukan berdasarkan bentuk dan ukurannya, yaitu:

  • Gemer
  • Prahi
  • Tuukng tuat
  • Pampong

Gimar dipukul menggunakan telapak tangan dengan teknik tertentu sehingga suara yang dihasilkan berirama. Gimer biasanya digunakan sebagai musik pengiring tarian lokal.

2. Gening

alat musik tradisional gening

Gening berasal kata “Gening” yang artinya “Bunyi“. Alat musik gening yang dimainkan ada sebanyak 8 buah, di beberapa daerah lain bisa mencapai 12 buah gening.

Dulunya, gening terbuat dari kayu namun di beberapa daerah yang sudah berinteraksi dengan suku lain, mulai mengenali pembuatan barang dari logam, akhirnya suku Dayak satu dengan lainnya saling bertukar informasi.

Gening terbuat dari sepotong kayu sejenis Meranti (Kayu Meranti). Bentuk dari kayu sudah bulat dan panjang seperti pohon lalu nanti diolah.

Hiasan yang diukir biasanya berupa ukiran daerah masing-masing, namun saat ini alat musik gening sudah ada yang terbuat dari logam.

3. Jatung Adau

alat musik Jatung Adau

Jatung Adau adalah alat musik membranofon yang diyakini berasal dari suku Dayak Kenyah yang bermukim di dataran Kalimantan Timur.

Jatung Adau, dikenal memiliki nama lain, ada yang memanggilnya Tuwung, Tubung, dan Prahil.

  • Tuwung sebutan dari Dayak Modang,
  • Kuwung sebutan dari Dayak Ga’ai,
  • Prahil sebutan dari Dayak Tunjung.

Alat musik tradisional Kalimantan Timur ini memiliki ukuran diameter 45 cm, bagian ekor sekitar 22 – 25 cm dan keseluruhannya sekitar 250 cm, sangat panjang bukan?.

Dibanding alat musik lainnya, jatung adau tidaklah sulit untuk dipelajari karena tidak ada melodi atau tangga nada yang harus kita pelajari secara serius.

4. Jatung Utang

alat musik kalimantan timur Jatung Utang

Jatung utang bentuknya memanjang dan sebagian besar terbuat dari kayu. Ia dimainkan menggunakan alat pemukul kayu yang ujungnya berupa gumpalan keras.

Dalam sebuah penampilan, biasanya ia disusun memanjang bahkan hingga mencapai 2 – 3 meter (bukan panjang alat musiknya, tapi panjang susunannya)

Jatung utang menghasilkan suara unik, dan sangat menarik didengar ketika dimainkan secara berkelompok.

Selain untuk hiburan, jatung utang juga digunakan untuk mengiringi tarian tradisional oleh suku Dayak Kenyah di Kampung Pampang Kalimantan Timur.tradisional

5. Kedire

alat musik Kedire

Alat musik kedire dikenal juga dengan sebutan Keledi. Kedire menghasilkan suara saat ditiup, lalu nada yang keluar diatur dari tempurung kelapa yang ada di tubuh kedire. Biasanya, ia dimainkan pada saat upacara adat.

Bagian mulut dibuat dari labu yang berumur 5 – 6 bulan, isinya dikeluarkan lalu direndam selama 1 bulan full (30 / 31 hari). Selanjutnya diangkat lalu dikeringkan.

Labu yang siap, disambungkan dengan batang-batang bambu menggunakan perekat dari sarang lebah hutan (ukurannya kecil).

Nada yang dihasilkan adalah pentatonik (lima not per oktaf). Alat musik tradisional asal Kalimantan Timur ini biasanya dimainkan sebagai pengiring lagu, tarian atau hiburan teater tutur (nyanyian yang liriknya berupa nasehat / pengingat) dan upacara adat lainnya.

6. Kelentangan

alat musik Klentangan

Klentangan terdiri dari 6 buah tumpukan kecil yang disusun rapi di sebuah tempat sudah dibentuk dan diukur sesuai ukuran dan urutan nadanya.

Tiap instrumen nada berbeda entah itu mayor atau minor, alat pemukulnya berupa 2 batang kayu. Sekilas memang mirip dengan alat musik pada gamelan Jawa.

Klentangan terbuat dari logam dan tempatnya terbuat dari kayu yang bergelombang, kuat, ringan dan mudah dibentuk.

Untuk membuat Klentangan sebenarnya sulit dan masih dilakukan dengan cara tradisional, ada 3 tahap yang nantinya dilakukan yaitu memilih bahan, menata bilah-bilah dan terakhir untuk membuat pemukulnya.

7. Sampe

alat musik kalimantan timur sampe

Keberadaan alat musik Kalimantan Timur ini sudah ada sejak lama. Mendengar sebutan Dayak mungkin kita langsung membayangkan hal menyeramkan, tapi percayalah mereka sebenarnya sangat baik.

Dalam kehidupan di pedalaman, peranan alat musik dalam kehidupan lebih diperlukan saat pelaksanaan upacara adat. Selain itu, alat musik juga merupakan sarana hiburan bagi mereka.

  • Badan sampe bernama usa (bahasa suku Kenyah)
  • Bagian ekor sampe bernama mulam
  • Punggung sampe bernama batak
  • Kepala sampe berukir bernama hudog sampe
  • Penyetem sampe bernama uta
  • Bahu sampe bernama batuk

Alat musik sampe juga digunakan untuk media dalam meluapkan perasaan, entah itu saat merasa gembira, rindu atau perasaan sedih & duka. Ada istilah ketika sampe dimainkan pada siang hari, maknanya berbeda dengan sampe yang dimainkan saat malam hari.

Sampe yang dimainkan pada siang hari katanya untuk menggambarkan senang, sedangkan yang dimainkan di malam hari biasanya menghasilkan suara sendu seakan pemainnya membagikan penderitaan dan kesedihan yang sedang ia alami.

8. Uding

alat musik Uding

Uding adalah alat musik tradisional Kalimantan Timur yang menghasilkan suara saat ditiup. Uding, artinya adalah getaran dalam mulut, itulah mengapa suku Dayak Kenyah menamainya uding.

Bentuk alat musik Kalimantan Timur ini seperti mata pisau, bisa ditemukan di daerah Sekatak Buji & Sekatak Bengara. Panjangnya 22 cm, lebar 1 cm dan sangat tipis.

Bagian pangkal uding diukir dengan gambaran lika-liku sungai Sekatak. Pada bagian ujungnya dibelah dan bagian tengahnya memiliki panjang 8 – 9 cm.

Dulunya, Uding dibunyikan pada saat upacara data, dengan tujuan agar roh jahat tidak mengganggu jalannya upacara. Uding bisa dimainkan sendirian atau berkelompok bersama uding lainnya.

Itulah beberapa alat musik tradisional kalimantan timur beserta penjelasannya, Semoga bermanfaat.

Bagikan:

Abdul

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Leave a Comment