Alat Musik Gambus: Pengertian, Sejarah dan Fungsinya

Abdul

alat musik gambus

Alat musik Gambus merupakan instrumen musik petik yang berasal dari Timur Tengah dan berbentuk seperti mandolin, gambus memiliki paling sedikit 3 senar sampai paling banyak 12 senar, biasanya dimainkan sambil diiringi oleh gendang.

Orkes gambus adalah sebuah orkes yang memakai gambus sebagai instrumen utamanya. Alat musik ini sudah sejak lama digunakan manusia untuk menciptakan musik.

Baca Juga : 

Pengertian Alat Musik Gambus

alat musik gambus

Alat musik gambus berasal dari Timur Tengah yang kemudian diadaptasi dengan budaya Indonesia, lalu ada dikenal gambus dari daerah di wilayah Indonesia seperti Jambi dan Riau.

Sekarang ini gambus telah menjadi bagian dari budaya musik yang tidak dapat dipisahkan dari Indonesia.

Bahkan hingga sekarang, beberapa pagelaran musik di daerah tertentu masih menggunakan alat musik tradisional gambus ini sebagai instrumennya.

Sangat diharapkan eksistensi instrumen ini akan terus ada dinamikanya ditengah arus musik dari luar negeri, anak muda yang malu untuk belajar cara memainkan alat musik ini pun perlu disadarkan, sebab jika bukan pemuda, maka siapa lagi yang mau kenal dengan musik kearifan lokal.

Cara memainkan alat musik gambus adalah dengan dipetik.

Sejarah Alat Musik Gambus

  • Tahun 1800-an

Sebenarnya tak ada data konkrit yang dapat dibuat acuan kapan tepatnya gambus masuk Nusantara. Semua masih berupa asumsi, dan yang paling mendekati adalah pada tahun 1800-an.

Pada saat itu Jazirah Arab masih gencar-gencarnya melakukan transaksi dagang di bumi pertiwi, selain aktivitas niaga, mitra dagang ini ternyata punya maksud lain, yaitu menyebarkan agama Islam.

Tujuan ini diinisiasi Kerajaan Ottoman, termasuk juga menyebar apa yang nantinya disebut Walisongo.

Kemudian apa yang diajarkan tidak hanya tentang Islam saja, tetapi juga budaya yang ada di dalamnya, musik gambus merupakan satu diantaranya.

Mulai dikenal di Melayu akhir abad 18, lalu gambus masuk dan menyebar di tanah air sampai ke berbagai penjuru negeri. Akulturasi budaya terjadi dan musik gambus serta instrumennya beradaptasi dengan kearifan lokal,

kemudian muncul kekhasan dari keragaman tiap daerah di tanah air, alat musiknya juga mengalami metamorfosis, entah secara bentuk atau penamaan.

Misalnya, di beberapa tempat ada yang menyebutnya kecapi, sedangkan di tempat lain ada yang menyebutnya dawai.

Bentuknya pun juga berevolusi, meski tidak menghilangkan pola dasar berupa buah peer yang dibelah. Untuk senarnya ada yang hanya memakai tiga senar dan ada juga yang memakai hingga 12 senar.

  • Tahun 1940

Tahun 1940 merupakan puncaknya kejayaan gambus di Indonesia, pada masa ini pentolan gambus paling dikenal yaitu Syech Albar, seorang Indo-Arab yang tidak lain ayah musisi kondang Ahmad Albar.

Setelah itu popularitas gambus seperti tenggelam lagi. Tetapi Orkes Gambus sekarang kembali mengenalkan dirinya dan muncul ke permukaan industri musik di Indonesia seperti contohnya lewat Sabyan Gambus.

Okes gambus kini telah menjadi milik orang Betawi, dan banyak diundang di pesta sunatan dan perkawinan. Lirik lagunya berbahasa Arab yang isinya merupakan doa atau shalawat.

Ciri-Ciri Alat Musik Gambus

Agar kalian lebih mudah mengetahui, instrumen ini juga memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan instrumen musik lainnya. Adapun ciri-ciri Gambus adalah sebagai berikut.

  • Paling sedikit dipasangi 3 senar, dan paling banyak 12 senar.
  • Gambus dimainkan sambil diiringi gendang.
  • Sebuah orkes memakai instumen utama berupa Gambus disebut orkes Gambus.
  • Orkes Gambus mempunyai tari Zapin yang seluruhnya dibawakan pria untuk tari pergaulan.
  • Lagu yang dibawakan berirama Timur Tengah. Sedangkan tema liriknya berisikan keagamaan.
  • Alat musiknya terdiri dari Biola, Gendang, Tabla, dan Seruling.
  • Biasanya Gambus dimainkan dan digunakan sebagai sarana dakwah dan hiburan.
  • Umumnya alat musik Gambus terbuat dari kayu, dan bagian-bagian tertentunya diberi ukiran.
  • Biasanya Gambus memainkan musik yang bernuansa Islami dan bertangga nada minor.
  • Alat musik ini panjangnya bisa mencapai 1 meter dan tebal hingga 10 cm.

Fungsi Alat Musik Gambus

Gambus merupakan instrumen tradisional suku melayu yang tersebar di pulau Sumatera dan semenanjung Malaysia.

Seringkali instrumen ini disangkut pautkan dengan kebudayaan Islam, alat musik ini sebenarnya berasal dari peradaban Timur-Tengah yang digunakan dalam taqsim, tahmila, bashraf dan doulab.

Penyebarannya di pulau Sumatera diperkirakan sudah mulai terjadi pada masa pendudukan Portugis di Malaka, karena pada saat itu, pusat aktivitas perdagangan Timur-Tengah yang sekaligus membawa ajaran Islam dipindahkan ke Pulau Sumatera.

Adapun fungsi alat musik Gambus adalah sebagai berikut.

  • Digunakan dalam pertunjukan musik Zapin dan Ghazal.
  • Memberikan nilai kultur yang dominan bernuansa Islami.
  • Memberikan warna baru terhadap musik Melayu.
  • Menambah pengetahuan tentang budaya Melayu yang berasimilasi terhadap seni musik dengan adanya Gambus.
  • Menjadi referensi untuk peneliti-peneliti berikutnya.

Pembuatan Alat Musik Gambus

Ukuran Gambus di Indonesia memiliki ukuran leher yang lebih kecil dibandingkan dengan Gambus dari Malaysia yang memiliki ukuran leher lebih panjang.

Tidak selamanya pembuatan Gambus menggunakan teknik tradisional, karna saat ini sudah ada alat potong kayu yang memudahkan pengrajin Gambus dalam produksinya seperti berikut.

  1. Pertama body Gambus akan dibentuk dan bahannya dipilih. Biasanya batang kayu pohon Nangka dengan diameter setidaknya 30 cm.
  2. Kedua batang kayu pilihan tadi akan dilubangi berbentuk cekungan dan dihaluskan dengan ampelas hingga bentuk badan gambusnya terlihat.
  3. Kemudian batang kayu yang sudah dibentuk dihaluskan dan dikikir, untuk membuatnya mengkilap dapat diolesi dengan minyak kelapa. Setelah selesai, bagian ini akan dilapisi lagi dengan kulit binatang.
  4. Dilanjutkan dengan pemasangan penyiput yang nantinya diletakkan pada bagian atas gambus, ujung leher bagian atas ganbus juga bentuknya melengkung.
  5. Setelah semua selesai, barulah proses memasang senar dan memakunya, hal ini perlu dilakukan dengan hati-hati karena bekas paku tidak bisa hilang, hanya dapat ditutupi saja.
  6. Terakhir mecoba gambus dan mendiamkannya beberapa saat, hal tersebut dilakukan ntuk mengecek apakah senarnya sudah terpasang dengan kuat atau belum. Biasanya, setelan nada gambus menggunakan A-D-G-C.

Sampai sini sudahkah kalian memahami tentang alat musik Gambus? D

Demikianlah penjelasan mengenai alat musik Gambus beserta pengertian, sejarah, ciri, fungsi, dan pembuatannya, semoga bermanfaat.

 

Sumber referensi:

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Gambus

Bagikan:

Abdul

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Leave a Comment