Alat Musik Rebana : Pengertian, Fungsi dan Jenisnya

Abdul

alat musik rebana

Alat musik tradisional rebana merupakan instrumen pukul yang berbentuk seperti marawis yang beredar luas dan berkembang di Negara Asia Tenggara yang berbentuk bundar dan pipih yang terbuat dari bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut.

Salah satunya berlapis kulit kambing, dan pada bagian itulah instrumen ini akan ditepuk.

Baca Juga : 

Pengertian Alat Musik Rebana

alat musik rebana

Alat musik rebana dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan, biasanya orang mengambil sikap duduk atau berdiri saat memainkan instrumen ini, kemudian memegangnya dengan menggunakan tangan kiri, kemudian memukulnya menggunakan tangan kanan.

Bagian rebana yang menghasilkan bunyi yaitu pada bagian membran-nya, membran ini terbuat dari kulit binatang, untuk rebana biasanya dari kulit kambing yang masih muda agar getaran yang dihasilkan jauh lebih baik.

Instrumen ini juga merupakan salah satu alat musik tradisional yang dipukul menggunakan tangan langsung.

Instrumen ini imagenya sudah melekat sebagai sebuah perwujudan instrumen bernuansa Islami yang digunakan untuk mengiringi penampilan syair-syair lagu yang liriknya mengandung unsur Islami.

Alat musik rebana berasal dari daerah Timur Tengah, kesenian di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura sering memakai rebana dalam kesenian irama padang pasir seperti gambus, kasidah, gambus, dan hadroh.

Di Indonesia terdapat Desa Kaliwadas di Jawa Tengah yang menghasilkan ribuan rebana dan dijual ke pasar domestik dan internasional.

Instrumen ini juga merupakan salah satu instrumen tradisional yang sudah dikenal cukup lama terutama di beberapa wilayah DKI Jakarta, bahkan hingga keluar daerah Jabodetabek hingga luar negeri.

Kabarnya penyebaran instrumen ini datang bersamaan dengan suku Melayu. Terdapat 2 jenis rebana, yaitu rebana tradisional dan modern, rebana tradisional biasanya masih berupa rebana utuh dan belum dimodifikasi, sedangkan rebana modern biasanya ditambahkan seperti simbal kecil di sekelilingnya dan lapisan yang digunakan bukanlah kulit hewan lagi.

Di negara Malaysia terdapat rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi yang dapat dimainkan pada hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama, di daerah Asia Selatan yang meliputi India, Pakistan, Maladewa dan sekitarny.

Seni rebana juga sangat banyak sekali digunakan, tetapi latar belakang sejarah, varian instrumen dan senandungnya sedikit banyak juga berbeda. Instrumen ini pun juga dijadikan sebagai sebagai lambang kota di Bumiayu.

Bagi masyarakat Melayu di negeri Pahang, permainan instrumen ini sangat populer, terutama di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang.

Tepukan instrumen ini mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Instrumen-instrumen lain yang menemani rebana adalah bass hadroh, ketipung, marawis, dumbuk, tamborin, tabla, gendang, dan gambus.

Fungsi Alat Musik Rebana

Rebana merupakan salah satu instrumen yang bernafaskan Islami, rebab secara umum digunakan untuk mengiringi musik seperti:

instrumen ini juga termasuk dalam keluarga perkusi karena cara memainkannya yang dipukul seperti perkusi-perkusi lainnya, dan juga tergolong jenis instrumen tradisional karena keberadaannya yang sudah sangat lama dan menjadi instrumen musik legendaris.

Instrumen ini kadang digunakan oleh kelompok hadroh dan kosidah pada acara adat seperti:

  • acara syukuran
  • acara pernikahan
  • acara peresmian tempat-tempat yang berkaitan dengan religi
  • acara peresmian tempat-tempat yang berkaitan dengan adat istiadat

Jenis-Jenis Alat Musik Rebana

Terdapat beberapa jenis rebana di Indonesia yang merupakan ciri khas dari kultur dan budaya daerah tertentu, adapun jenisnya adalah sebagai berikut.

1. Rebana Biang

Jenis ini disebut biang karena ukurannya yang besar, menurut kong sa’anan yaitu seniman rebana biang yang berumur 90 tahun, rebana biang sampai di Betawi yang dibawa oleh pasukan Mataram pimpinan Sultan Agung.

Saat itu biang berfungsi sebagai hiburan dan sarana melakukan kegiatan tarekat, tetapi diperkirakan biang sudah ada sebelum Agama Islam.

2. Rebana Hadroh

Para seniman mengatakan bahwa cara memainkan hadroh ini bukan dipukul biasa tetapi dipukul seperti memainkan gendang, hadroh terdiri dari 3 instrumen rebana, pertama disebut Bawa, kedua disebut Ganjil, ketiga disebut Gedug.

Bawa berfungsi sebagai komando, irama pukulannya lebih cepat. Ganjil berfungsi saling mengisi dengan Bawa. Gedug berfungsi sebagai bass.

3. Rebana Dor

Jenis ini merupakan jenis yang fleksibel, dor dapat digabung pada semua rebana, dapat dimainkan bersama Rebana Ketimpring, Rebana Hadroh, dan orkes gambung.

Dor ini memiliki ciri khas yang terletak pada irama pukulan yang tetap sejak awal sampai lagu berakhir, ciri lain yaitu lagu Yaliil, yaitu bagian solo vokal sebagai pembukaan lagu, lagu yaliil mengikuti nada atau notasi lagu membaca Al-Qur’an, cara memegang dor terkadang bertumpu pada lutut kiri kanan, tangan kiri kanan bebas memukul.

4. Rebana Burdah

Terdapat keluarga Ba’mar, Azmar, dan Kathum dari Mesir, keluarga tersebut telah menetap di Betawi lebih dari 3 generasi.

Mereka tinggal di kampung kuningan barat, mampang prapatan jakarta selatan, salah seorang sesepuh mereka yaitu Sayyid Abdullah Ba’mar melahirkan kesenian Rebana Burdah, dan menamai groupnya bernama Firqah Burdah Ba’mar.

Abdullah Ba’mar secara intensif membina Rebana Burdah, semua anak cucunya dianjurkan belajar Rebana Burdah.

5. Rebana Maukhid

Munculnya jenis kesenian Rebana Maukhid tidak lepas dari nama Habib Hussein Alhadad, habib inilah yang mengembangkan Rebana Maukhid ini, Habib Hussein mempelajari kesenian rebana dari Hadramaut.

Rebana Maukhid awalnya hanya memiki 2 buah, tetapi Habib Hussen mengembangkannya menjadi 4 sampai 16 buah.

Keberadaan Maukhid bukan semata-mata untuk pertunjukan, tapi sebagai pengisi acara tablig, tak ada rancangan khusus berkenan dengan pementasan, apalagi rencana pengembangan dan perluasan wilayah.

6. Rebana Ketimpring

Jenis ini merupakan rebana yang paling kecil, garis tengahnya hanya berukuran 20 sampai 25 cm, dalam satu group terdapat 3 buah rebana, ketiga rebana itu memiliki sebutan, yaitu rebana tiga, rebana empat, dan rebana lima.

Rebana lima memiliki fungsi yaitu sebagai komando. Sebagai komando, rebana lima diapit oleh rebana 3 dan 4. Rebana Ketimpring memiliki 2 macam, rebana ngarak dan rebana mauild.

7. Rebana Kasidah

Rebana Kasidah ini termasuk yang cukup terkenal, setiap kampung grup rebana kasidah, peneliti musik menganggap bahwa jenis rebana dor mengilhami munculnya rebana kasidah.

Sejak awal rebana kasidah sudah disenangi, ini yang membuat rebana kasidah berkembang pesat, tak ada unsur ritual dalam penampilan jenis kasidah ini, maka rebana kasidah bebas bermain dimana saja dan dalam acara apa saja.

Cara Memainkan Alat Musik Rebana

Rebana dimainkan dengan cara dipukul pada bagian membrannya, lapisan ini terbuat dari kulit hewan tetapi mungkin ada juga yang menggunakan lapisan plastik.

Suara yang dihasilkan dari instrumen ini juga bervariasi, tergantung dari ukuran rebana, teknik dan cara memainkan instrumen ini sendiri. Adapun cara memainkannya adalah sebagai berikut.

Perhatikan hal berikut untuk memainkan rebana:

  1. Tenaga yang digunakan harus sedang, tidak telalu keras dan juga tidak terlalu lemah.
  2. Agar tangan tidak sakit, pukulah rebana dengan pukulan yang benar.
  3. Memegang rebana dengan benar agak tidak terjatuh.
  4. Mengenal jenis rebana yang lainnya.

Belajarlah cara memainkan instrumen ini dari yang paling mudah yaitu mengenal suara yang dihasilkan dari tiap pukulan, jika ingin bermain dalam kelompok setidaknya membutuhkan 3 sampai 4 rebana yang dimainkan dengan sikap berhadapan, kemudian cobalah pukul dan mencari ritme saling bersahut-sahutan.

Sampai sini sudahkah kalian memahami tentang alat musik Rebana?

Demikianlah pengertian mengenai alat musik Rebana pengertian, fungsi, jenis, dan cara memainkannya, semoga bermanfaat.

Bagikan:

Abdul

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Leave a Comment