Alat musik tradisional Minangkabau, terdiri dari:
- Bansi
- Gandang
- Gong
- Pupuik Batang Padi
- Saluang
- Sarunai
- Talempong
Musik Minang asli berawal dari Qasidah yang masuk saat kedatangan dan penyebaran Agama Islam di Nusantara pada tahun 635 – 1600 dari Arab, Gujarat & Persia.
Dengan pembacaan syair Agama, kemudian pembacaan Gurindam, berangsur hingga akhirnya untuk mengiringi tari-tarian. Dulunya alat musik yang dipakai terbatas pada musik perkusi berupa pukulan bambu, kayu & batu, kemudian juga rebana.
Baca Juga :
- Alat Musik Tradisional Minang
- Alat Musik Tradisional Maluku Utara
- Alat Musik Tradisional Maluku
- Alat Musik Tradisional Makassar
- Alat Musik Tradisional Madura
- Alat Musik Tradisional Lampung
- Alat Musik Tradisional Kalimantan Utara
- Alat Musik Tradisional Kalimantan Tengah
- Alat Musik Tradisional Kalimantan Barat
- Alat Musik Tradisional Jawa Tengah
- Alat Musik Tradisional Bengkulu
Daftar Alat Musik Tradisional Minangkabau
Pada akhirnya kita mengenal beberapa nama alat musik tradisional suku Minangkabau yang digunakan dalam tari-tarian, berikut nama dan penjelasannya:
1. Aguang
Gong / Aguang dimainkan dengan cara dipukul
Gong, dikenal dengan nama Aguang. Sama seperti daerah lainnya, bentuknya bundar menghasilkan suara setelah dipukul.
Alat pemukul gong terbuat dari kayu yang pada bagian ujungnya dililitkan kain. Biasanya, digunakan untuk penentu musik (misal ketika ingin mulai atau selesai). Aguang biasanya dimainkan kaum ibu-ibu lengkap dengan aksesoris dan pakaian adatnya.
2. Bansi
Bansi dimainkan dengan cara ditiup
Bansi adalah alat musik tradisional Minangkabau bentuknya menyerupai Suling dan memiliki lubang sejumlah 7 buah. Bansi juga dikenal dengan sebutan “Suling Minang” karena bentuknya pendek dan memiliki nada diatonik diatonik.
Bansi berukuran sekitar 34 – 37 cm & diameter sebesar 3 cm. Selain sebagai hiburan, Bansi juga digunakan untuk mengiringi lagu tradisional. Suling Minang yang asli terbuat dari talang atau sariak (sejenis bambu tipis)
3. Gandang
Gandang dimainkan dengan cara dipukul
Sebenarnya mungkin Gandang adalah nama daerah dari “Gendang”. Bentuk dan cara memainkan alat musik Gandang juga mirip dengan gendang dari daerah lainnya.
Perbedaan gandang dengan gendang lainnya mungkin terletak pada teknik memukul dan desain corak yang menghiasi tubuh alat musiknya
Di daerah sana, gandang dimainkan tergantung dari jenis rentak lagu, salah satu kesenian tradisional permainan gandang yang populer adalah Gandang Tasa di Kab. Padang Pariaman. Gandang dimainkan dengan posisi ujung yang kecil di sebelah kiri dan yang besar di sebelah kanan pemain
4. Pupuik Batang Padi
Pupuik batang padi dimainkan dengan cara ditiup
Selain instrumen lainnya, satu-satunya alat musik tradisional Minangkabau yang terbuat dari batang padi adalah pupuik ini.
Pada bagian ujungnya dibuatkan lidah yang fungsinya untuk bagian yang ditiup, tiupan pemain nantinya masuk dan menghasilkan celah, dari situlah bunyi dihasilkan.
Bunyi yang diciptakan Pupuik Batang Padi tinggi & melengking, namun kembali lagi tergantung dari kelihaian pemain memainkan lilitannya.
Saat ini, Pupuik Batang Padi sudah semakin jarang ditemui karena keberadaannya yang tergantikan dengan alat musik modern seperti terompet, apalagi saat perayaan tahun baru.
5. Saluang
Saluang dimainkan dengan cara ditiup
Alat musik saluang terbuat dari bambu yang berukuran tipis, karena diyakini bahwa bahan yang paling bagus untuk menjadi bahan pembuatan adalah bambu yang digunakan untuk jemuran kain atau talang yang hanyut terbawa aliran sungai
Saluang juga masih satu keluarga dengan suling, namun ia hanya memiliki 4 lubang saja. Ukuran panjang saluang sekitar 40 – 58 cm dengan diameternya 3 – 3,5 cm.
Dulu, ada seorang pemain yang cukup terkenal, ia dikenal dengan nama Idris Sutan Sati bersama penyanyi bernama Syamsimar. Seorang pemain dianggap piawai terlihat dari teknik yang digunakan dalam memainkannya.
Tiap daerah di sana memiliki teknik meniup dan gaya memainkannya masing-masing misalnya gaya Singgalang, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan, dll. Sementara itu, ada juga beberapa jenis yang dipercaya berkekuatan magis dan digunakan sebagai alat bantu sihir.
6. Sarunai
Sarunai dimainkan dengan cara ditiup
Selain saluang, alat musik Minang yang dimainkan dengan cara ditiup adalah sarunai. Sarunai atau Klarinet Minang terbuat dari 2 buah potongan bambu yang tidak sama, potongan yang kecil nantinya akan dimasukkan ke potongan yang besar.
Sarunai memiliki 4 buah lubang nada untuk menghasilkan melodi, karena pembuatannya cukup sulit dan suara yang jarang digunakan, sarunai sudah jarang ditemui, kecuali kita mau memesan kepada pembuat untuk koleksi.
7. Talempong
Talempong dimainkan dengan cara dipukul
Lain di Jawa, lain pula di tanah Minang, Talempong juga masuk daftar alat musik tradisional Minangkabau yang bentuknya mirip gong namun berukuran kecil dan diletakkan di bawah, tidak digantung.
Talempong biasanya terbuat dari logam, dipukul menggunakan pemukul yang terbuat dari kayu dan diredam dengan tangan (jika perlu).
Umumnya, Talempong digunakan sebagai musik pengiring kesenian daerah seperti Tari Piring misalnya, tapi jika kita tertarik belajar kita juga bisa memainkannya kapanpun yang kita inginkan.
Selain khas akan suasana daerahnya, musik Minang Modern juga tak kalah keren dan indah.
Jika kalian tertarik mungkin kalian harus mendengar musik Minang modern yang dimainkan oleh Kumbang Tjari atau Zaenal Combo.
Sumber:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Musik_Minang