Cara Memainkan Alat Musik Sasando

Abdul

cara memainkan sasando

Sasando adalah sebuah alat musik tradisional khas dari Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Alat musik ini terbuat dari sejumlah bambu yang diikat dan dipasang pada sebuah tabung kayu sebagai resonator.

Sasando dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari-jari tangan, sambil diatur nada dan iramanya dengan menggerakkan seutas tali yang terhubung dengan bambu-bambu tersebut.

Suara yang dihasilkan oleh sasando terdengar sangat khas dan unik, serta mampu menghasilkan melodi yang indah dan menyejukkan hati.

Sasando sendiri memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat tinggi, menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat di Nusa Tenggara Timur dan juga digunakan dalam berbagai acara adat dan ritual keagamaan di sana.

Cara Memainkan Alat Musik Sasando

cara memainkan alat musik sasando

Sasando dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari-jari tangan sambil diatur nadanya dengan menggerakkan seutas tali yang terhubung dengan bambu-bambu tersebut.

Untuk memainkannya, pemain harus duduk dengan posisi kaki bersila dan meletakkan sasando di depannya. Jari-jari tangan pemain kemudian akan menyentuh setiap bambu yang ingin dimainkan dengan gerakan petikan ke arah atas atau bawah.

Sementara itu, gerakan tali yang diatur oleh jari tangan lainnya akan memperkuat bunyi yang dihasilkan dan mengatur nada yang diinginkan.

Teknik memainkan sasando membutuhkan keterampilan dan latihan yang cukup, karena setiap bambu memiliki nada yang berbeda dan pemain harus memperhatikan posisi jari-jari tangan pada setiap bambu.

Beberapa pemain sasando juga menggunakan teknik “vibrato” untuk menambahkan efek getar pada nada yang dihasilkan, dengan cara menggoyangkan tali yang terhubung dengan bambu secara cepat.

Selain itu, pemain sasando juga harus memperhatikan volume suara yang dihasilkan, karena alat musik ini dapat menghasilkan suara yang cukup keras dan sering digunakan dalam acara adat dan ritual keagamaan.

Dalam pemakaian sehari-hari, sasando biasanya dimainkan secara solo atau dikombinasikan dengan alat musik lain seperti gong dan tifa untuk menghasilkan musik yang lebih kompleks dan indah.

Sejarah Singkat Alat Musik Sasando

Sasando ditemukan pada kisaran abad ke-17 di Pulau Rote ketika 2 orang penggembala domba menyadari ada suara yang terdengar dari wadah air yang mereka gunakan.

Pada awalnya, senar yang ada pada sasando juga terbuat dari lidi daun lontar, tetapi sekarang mungkin kita bisa melihatnya menggunakan senar yang dipakai pada biola, sejak kedatangan Portugis yang membawa alat musik gesek tersebut.

Jumlah senar yang ada pada sasando juga variatif, awalnya berjumlah 7 s.d. 10 senar, lalu bertambah menjadi 24 s.d. 28 senar dan bertambah lagi menjadi 32 s.d. 48 senar.

video by Araja channel

Dikarenakan senarnya memutari tubuh sasando, agak sulit untuk belajar memetik bagian yang paling belakang. Hal yang perlu kita pelajari saat cara memainkan sasando, yaitu:

  1. Kenali nada yang harus bisa dijangkau oleh jari tangan kanan, seperti: re, si, la, sol, fa, mi, re, do.
  2. Kenali juga nada jangkauan tangan kiri, seperti: sol, fa, mi, re, do, la, sol, fa, mi, re, do dan juga ada bass di paling belakang.
  3. Pelajari cara membentuk chord. Untuk memainkan chord, normalnya pemain sasando menggunakan tangan kanan.
  4. Untuk memainkan melodi, pertama kita harus mengenal dulu note pada lagu yang akan kita mainkan.

Perlu diingat, sebelum memainkan sasando, kita juga harus mengenal bagian dan juga masing-masing fungsi yang ada pada tubuh sasando.

Jika kalian memiliki basic piano atau keyboard, sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mempelajari cara bermain sasando karena pembentukan chordnya hampir sama, bedanya chord piano menggunakan tangan kiri.

Fungsi Alat Musik Sasando

fungsi alat musik sasando

Sasando memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan masyarakat di Nusa Tenggara Timur. Pertama, alat musik ini digunakan sebagai sarana hiburan dan seni pertunjukan, baik dalam acara adat, upacara keagamaan, maupun pertunjukan seni budaya.

Sasando sering dimainkan sebagai musik latar atau pengiring tari tradisional, sehingga menjadi bagian penting dalam pengembangan seni pertunjukan di Nusa Tenggara Timur.

Selain itu, sasando juga memiliki fungsi religius dan spiritual. Sasando sering dimainkan dalam upacara keagamaan seperti pernikahan adat, upacara kematian, dan upacara adat lainnya.

Sasando dianggap dapat menghubungkan dunia roh dengan dunia nyata, sehingga dipercayai dapat membawa keberuntungan dan keselamatan bagi masyarakat yang memainkannya.

Selain itu, sasando juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur.

Alat musik ini merupakan salah satu warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dijaga keberlangsungannya, sehingga menjadi bagian penting dalam upaya pelestarian budaya dan identitas lokal.

Dalam keseluruhan fungsi-fungsinya, sasando memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan seni budaya dan kehidupan masyarakat di Nusa Tenggara Timur, serta menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia secara keseluruhan.

Cara Membuat Alat Musik Sasando

alat musik sasando

Beberapa bahan yang diperlukan dalam pembuatan sasando yaitu:

  • kayu,
  • paku penyangga,
  • senar string,
  • daun lontar dan bambu.

Itupun tak menutup kemungkinan adanya bahan tambahan lainnya.

Berikut gambaran mudah proses pembuatan alat musik sasando:

  1. Pertama, bambu dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Lalu, kedua ujung bambu ditutup dengan kayu jati sehingga hanya tersisa rongga di bagian dalam saja.
  2. Kedua, agar terlihat menarik, ruas bambu dilukis dengan pewarna yang tahan air, lalu disemprotkan dengan pernis agar warna awet dan tak mudah luntur.
  3. Ketiga, daun lontar dibentuk melengkung seperti setengah lingkaran. Lalu, sebagai tali pengikat lidi daun lontar yan diiris tipis-tipis untuk menyatukan lembaran daun lontar yang satu dengan lainnya.
  4. Keempat, biarkan apa adanya selama beberapa hari hingga yakin sudah kering dan mengeras.
  5. Terakhir, setelah kering, gabungkan rangkaian daun lontar tersebut dengan tabung bambu yang sudah dipasangi senar.

Yeremias A Pah, adalah salah satu dari sekian pengrajin sasando yang ikut menyumbangkan tenaganya, untuk melestarikan kebudayaan daerahnya.

Menurutnya, pengrajin sebenarnya cukup banyak di beberapa lokasi di NTT, namun berkurang seiring berjalannya waktu.

Di era modern seperti saat ini, sudah ada juga sasando elektrik yang menghasilkan suara lebih indah lagi.

Sumber Bunyi Sasando

sumber bunyi sasando

Sumber bunyi sasando berasal dari getaran yang dihasilkan oleh bambu-bambu yang dipetik pada alat musik tersebut. Sasando terdiri dari sejumlah bambu yang diikat dan dipasang pada sebuah tabung kayu sebagai resonator.

Setiap bambu pada sasando memiliki ukuran dan panjang yang berbeda-beda, sehingga menghasilkan nada yang berbeda pula.

Ketika pemain memetik atau menyentuh bambu pada sasando, getaran yang dihasilkan akan merambat melalui tabung resonator kayu dan menghasilkan suara yang terdengar khas dan unik.

Gerakan tali pada sasando juga berkontribusi dalam memperkuat bunyi yang dihasilkan dan mengatur nada yang diinginkan.

Selain itu, sumber bunyi sasando juga tergantung pada kualitas bahan baku yang digunakan dalam pembuatannya.

Bambu-bambu yang digunakan harus memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan standar yang ditentukan, sehingga dapat menghasilkan suara yang jernih dan indah.

Secara keseluruhan, sumber bunyi sasando tergantung pada getaran yang dihasilkan oleh bambu-bambu pada alat musik tersebut, serta kualitas bahan baku yang digunakan dalam pembuatannya.

Hal-hal ini memainkan peran penting dalam menghasilkan suara yang khas dan unik dari alat musik sasando.

Akhir Kata

Secara keseluruhan, sasando merupakan alat musik yang unik dan memiliki nilai budaya, religius, serta seni yang tinggi bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur dan Indonesia secara keseluruhan.

Bunyi yang dihasilkan oleh sasando berasal dari getaran bambu-bambu pada alat musik tersebut, serta kualitas bahan baku yang digunakan dalam pembuatannya memainkan peran penting dalam menghasilkan suara yang khas dan unik.

Sasando memiliki beberapa fungsi, mulai dari sebagai sarana hiburan dan seni pertunjukan, hingga memiliki nilai religius dan sejarah yang penting.

Oleh karena itu, sasando perlu dilestarikan dan dijaga keberlangsungannya sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang alat musik sasando beserta jawabannya:

  • Apa itu sasando?

Sasando adalah alat musik tradisional dari Nusa Tenggara Timur, Indonesia, yang terbuat dari sejumlah bambu yang diikat pada sebuah tabung kayu sebagai resonator.

  • Bagaimana cara memainkan sasando?

Sasando dimainkan dengan cara memetik atau menyentuh bambu-bambu pada alat musik tersebut. Gerakan tali pada sasando juga berkontribusi dalam memperkuat bunyi yang dihasilkan dan mengatur nada yang diinginkan.

  • Apa saja fungsi sasando?

Sasando memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai sarana hiburan dan seni pertunjukan, memiliki nilai religius dan spiritual dalam upacara keagamaan, serta menjadi bagian penting dari warisan budaya dan identitas lokal masyarakat Nusa Tenggara Timur.

  • Bagaimana sumber bunyi sasando?

Sumber bunyi sasando berasal dari getaran yang dihasilkan oleh bambu-bambu yang dipetik pada alat musik tersebut, serta kualitas bahan baku yang digunakan dalam pembuatannya memainkan peran penting dalam menghasilkan suara yang khas dan unik.

  • Apa peran sasando dalam budaya Indonesia?

Sasando merupakan bagian penting dari warisan budaya Indonesia dan menjadi alat musik tradisional yang perlu dilestarikan dan dijaga keberlangsungannya.

Sasando juga memberikan kontribusi dalam pengembangan seni budaya dan kehidupan masyarakat di Nusa Tenggara Timur serta menjadi bagian dari identitas lokal yang unik.

Cara Memainkan Sasando

Referensi :

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Sasando
  • https://journal.isi.ac.id/index.php/resital/article/view/3693

Bagikan:

Abdul

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Leave a Comment