16 Alat Musik Tradisional Sulawesi Tengah

Abdul

alat musik tradisional sulawesi tengah

Sulawesi Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, termasuk dalam hal seni musik tradisional yang kaya akan variasi dan keunikan alat musiknya.

Di dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai beberapa alat musik tradisional dari Sulawesi Tengah yang merupakan warisan budaya yang kaya dan menarik untuk dijelajahi.

Daftar Alat Musik Tradisional Sulawesi Tengah

Ada beragam etnis yang mendiami provinsi Sulawesi Tengah. Berikut daftar nama alat musik beserta gambar dan penjelasannya

1. Ganda

alat musik tradisional sulawesi tengah ganda

Ganda, alat musik tradisional Sulawesi Tengah yang dimainkan dengan cara sama seperti gendang. Alat musik dilapisi dengan kulit di kedua sisinya, hampir semua orang baik itu pemula ataupun ahli, bisa mempelajari alat musik ganda.

Ganda memiliki nama panggilan lain, yaitu Kanda. Bentuk dari ganda seperti tifa tapi dengan ukuran yang juga kecil dan ramping.

Teknik memukul dan kelihaian permainan tergantung dari sang pemain dan tergantung dalam acara seperti apa ia digunakan.

Baca Juga :

2. Geso Geso

alat musik Geso Geso

Alat musik tradisional ini khas dengan kebudayaan yang ada di sana. Nama aslinya adalah pa’ geso-geso tetapi lebih mudah menyebutnya dengan geso-geso. Alat musik tradisional ini juga cukup terkenal di daerah Saluputti.

Ia terbuat dari kayu khusus yang sifatnya kuat dan keras, ditambah dengan tempurung yang dilapisi dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai pengeras bunyi.

Instrumen ini dimainkan dengan cara digesek, meski hanya dengan satu dawai saja yang dapat dimainkan. Alat penggeseknya terbuat dari serat kayu atau bisa juga menggunakan ijuk, lalu diikatkan pada sebuah rotan.

3. Gimba

alat musik Gimba

Gimba. Tidak ada yang tahu pasti sebenarnya asal dari gimba, karena di beberapa daerah seperti di Kab. Donggala ada juga yang menamakannya ganda-ganda dengan bentuk yang lebih kecil.

Tetapi, kita hanya mengetahui bahwa nama alat musik tersebut adalah gimba.

Gimba digunakan untuk menginformasikan kegiatan atau ketika ada kejadian tertentu, seperti berita duka, bencana alam dll.. Masyarakat bisa mengetahui adanya bahaya yang datang dengan gimba.

Tiap banyaknya pukulan pada gimba menandakan hal yang berbeda-beda.

Gimba juga digunakan sebagai alat musik pengiring tari-tarian, terutama saat Upacara Balia. Apalagi saat ada pertandingan atau pencak silat.

Gimba dimainkan bersama alat musik lain, seperti lalove yang digunakan sebagai pembuka sebelum orang menari.

4. Lalove

alat musik Lalove

Lalove juga alat musik yang digunakan sebagai pengiring tari-tarian daerah atau adat tertentu.

Alat musik ini berupa sebuah suling panjang yang biasanya berpasangan dengan alat musik lain kadode, yori, mbasi-mbasi atau kentongan.

Lalove juga digunakan saat upacara adat lokal, seperti Balia. Meskipun upacara ini jarang dilakukan, ada beberapa daerah di pesisir Palu yang masih melakukan upacara adat dengan menggunakan lalove.

5. Pare’ealat musik Pare’e

Alat musik Pare’e terbuat dari bambu yang dibelah dan salah satu bagian ujungnya dijadikan runcing seperti bentuk paruh burung. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan.

Paree dimainkan para petani ketika merayakan panen mereka, sebagai bentuk rasa senang mereka.

Ada juga remaja yang masih memainkan alat musik ini untuk sekadar hiburan. Di daerah tertentu seperti suku Kulawi, Pare’e dipercaya memiliki kekuatan magis ketika dimainkan pada saat acara tertentu.

6. Santu

alat musik Santu

Santu terbuat dari bambu dan masih termasuk masuk kelompok instrumen ideo kordofon. Pada bagian bambu, di bagian tengahnya dilubangi sebagai resonatornya agar nanti ketika dipetik, suara yang dihasilkan bisa sedikit lebih kencang.

Santu adalah gitar yang dimainkan untuk mengisi waktu senggang di sawah sambil melihat awan. Selain digunakan sebagai hiburan pribadi, anak muda yang memainkan alat musik ini juga tidak kehilangan kreativitas.

Terkadang jika mereka sedang bermain, alat musik ini digunakan sebagai alat komunikasi kelompok yang menambah keseruan dari permainan tradisional itu sendiri.

7. Talindo

alat musik Talindo

Alat musik Talindo terbuat dari 3 bahan dasar, yaitu: kayu, tempurung kelapa dan senar karena ini alat musik Sulawesi Tengah ini dimainkan dengan cara dipetik.

Tempurung kelapa berfungsi sebagai resonator, sementara kayu sebagai badan alat musik dan senar sebagai bagian yang dipetik. Alat musik ini biasanya digunakan untuk merayakan pesta panen.

8. Tatali

alat musik Tatali

Tatali, alat musik Sulawesi Tengah yang bentuknya menyerupai suling. Alat musik khas suku To Wana ini memiliki ukuran panjang hingga 50 cm dengan diameter 2 cm. Tatali cukup sulit dimainkan oleh kaum pemula seperti kita.

Tatali memiliki 3 lubang yang berfungsi tempat keluarnya udara dan tempat kita mengatur nada. Hanya ada 3 pilihan nada kelihaian dari pemain adalah kunci permainannya.

9. Tutuba

alat musik Tutuba

Alat musik Talindo terbuat dari 3 buah bahan yang cukup mudah anda cari, yaitu: kayu, tempurung kelapa dan tentunya senar karena ini adalah alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipetik.

Tempurung kelapa itu berfungsi sebagai resonator sementara kayu sebagai badan dan senar sebagai petikannya. Alat musik ini cukup akrab dengan remaja Sulawesi karena penggunaannya untuk merayakan pesta panen.

10. Yori

alat musik Yori

Yori merupakan alat musik yang terbuat kulit pelepah enau dan tali yang terbuat dari kulit kayu.

Fungsi alat musik ini adalah untuk menghibur diri karena suara yang dihasilkan tidak terlalu keras, tapi setidaknya tidak terlalu sunyi.

Pembuatan Yori memakan waktu, setelah memilih bahan yang cocok, pelepah dikeluarkan bagian gadingnya namun jangan sampai hancur / rusak.

Suara yang dihasilkan dari Yori biasanya dapat didengar sebatas 3 – 6 meter saja. Untuk memainkannya, kita harus mengangkat alat musik tersebut dan ditiup seperti memainkan harmonika.

11. Kolintang

Kolintang adalah alat musik tradisional Sulawesi Tengah yang terdiri dari sejumlah batang bambu yang diletakkan di atas suatu bingkai kayu.

Batang bambu tersebut kemudian dipukul dengan pemukul khusus untuk menghasilkan suara. Kolintang biasanya dimainkan sebagai pengiring tarian atau sebagai musik hiburan dalam acara-acara adat.

12. Gandang

Gandang adalah alat musik tradisional Sulawesi Tengah yang terbuat dari kayu dan kulit binatang. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan dua pemukul berbeda untuk menghasilkan dua nada yang berbeda.

Gandang sering dimainkan dalam ansambel musik tradisional Sulawesi Tengah yang disebut dengan kumpulan “Gandang Sambilan”.

13. Tambur

Tambur adalah alat musik tradisional Sulawesi Tengah yang terdiri dari sebatang kayu berbentuk bulat dan datar.

Kayu tersebut kemudian dilubangi di tengahnya dan diberi kulit binatang di bagian atas dan bawah. Tambur dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul khusus dan sering dimainkan dalam ansambel musik tradisional Sulawesi Tengah.

14. Biola Wae

Biola Wae adalah alat musik tradisional Sulawesi Tengah yang terbuat dari kulit kambing dan kayu.

Biola Wae dimainkan dengan cara digesek menggunakan busur dan sering dimainkan dalam musik tradisional Sulawesi Tengah yang disebut dengan kumpulan “Kuda Kepang”.

15. Tolu

Tolu adalah alat musik tradisional Sulawesi Tengah yang terbuat dari kayu dan kulit binatang. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul khusus dan sering dimainkan sebagai musik pengiring dalam acara-acara adat seperti upacara adat atau pesta pernikahan.

16. Keso-Keso

Keso-keso adalah alat musik tradisional Sulawesi Tengah yang terdiri dari sejumlah batang bambu yang diletakkan secara horizontal dan diberi lubang di bagian bawah.

Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul khusus dan sering dimainkan sebagai musik pengiring dalam tarian atau dalam acara-acara adat.

Itulah beberapa contoh alat musik tradisional Sulawesi Tengah beserta penjelasannya.

Alat musik tradisional ini menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Sulawesi Tengah dan terus dijaga dan dilestarikan oleh generasi selanjutnya.

Bagikan:

Abdul

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Leave a Comment