Alat musik Calung merupakan seperangkat alat musik berjenis idiofon yang terbuat dari bambu dan berbentuk hampir mirip dengan angklung,
bahkan juga dapat dikatakan sebagai prototype atau purwarupa dari Angklung, Calung dikenal dan berkembang di wilayah Banyumasan dan Sunda karena memang alat musik Calung berasal dari daerah Jawa Barat.
Bentuknya memang dapat dikatakan mirip seperti Angklung, akan tetapi cara memainkannya berbeda, angklung dimainkan dengan cara digoyangkan,
sedangkan alat musik Calung dimainkan dengan cara memukul bilah atau ruas yang tersusun sesuai titi laras atau tangga nada pentatonik yaitu da-mi-na-ti-la untuk masyarakat sunda, dan ji-ro-lu-ma-nem untuk masyarakat banyumas.
Baca Juga :
- Alat Musik Bonang: Pengertian, Sejarah dan Jenisnya
- Alat Musik Cajon : Pengertian, Sejarah dan Jenisnya
- Alat Musik Rebana : Pengertian, Fungsi dan Jenisnya
- Alat Musik Marakas : Pengertian, Sejarah dan Fungsinya
- Alat Musik Kecapi : Pengertian, Sejarah dan Fungsinya
- Alat Musik Flute : Pengertian, Sejarah dan Fungsinya
- Alat Musik Rebab : Pengertian, Sejarah dan Fungsinya
- Alat Musik Tifa : Pengertian, Sejarah, Jenis dan Cara Memainkannya
- Alat Musik Sampe : Pengertian, Fungsi dan Cara Memainkannya
Alat Musik Bambu Calung
Alat musik Calung terbuat dari bambu, kebanyakan jenis bambu yang digunakan untuk pembuatan Calung yaitu dari awi wulung atau bambu hitam, tetapi ada juga yang terbuat dari awi temen atau bambu ater berwarna hijau.
Selain sebagai alat musik, Calung juga memiliki pengertian lain yaitu sebagai seni pertunjukan, terdapat 2 bentuk Calung yang dikenal, yakni Calung Rantay, dan Calung Jinjing.
Sejarah Alat Musik Calung
Pada zaman dahulu biasanya para pemuda memainkan alat musik tradisional ini disela-sela pekerjaannya dengan tujuan agar mengusir burung dan hama lainnya yang ada di sawah yang terbuat dari belahan bambu yang disebut kekeprak,
kekeprak ini dibunyikan dengan cara digerakkan dengan air yang jatuh dari pancuran. Kemudian, alat tersebut berkembang menjadi Calung, dan bahkan sekarang sudah terdiri dari bentuk dan jenis yang berbeda-beda seperti Calung gamelan, Calung gambang, dan Calung jinjing.
Di darah parung, Tasikmalaya terdapat sebuah upacara adat yang disebut dengan tarawangsa. Pada upacara tarawangsa, Calung akan dikolaborasikan dengan alat musik tarawangsa sebagai ritual penghormatan terhadap Dewi Sri.
Biasanya alat musik yang dipakai dalam upacara ini yaitu jenis Rantay. Lagu yang dibawakan ketika upacara ini berlangsung pun adalah lagu yang berisi pujian-pujian terhadap Dewi Sri.
Perpaduan dalam mengkomposisikan lagu, gending, guyonan atau lawakan menjadikan sebuah garapan musik rakyat yang sangat digemari di seluruh lapisan masyarakat, terutama untuk pencinta kesenian Jawa Barat.
Perkembangan
Calung merupakan alat musik tradisional yang berasal dari daerah Jawa Barat yang terbuat dari bambu hitam atau awi wulung yang merupakan bahasa daerahnya.
Awi wulung ini adalah salah satu jenis bambu yang banyak tumbuh di tanah pasundan khususnya daerah Jawa Barat, ciri khasnya yaitu berwarna gelap, bambu ini menjadi bahan utama dalam pembuatan Calung.
Selain bambu hitam, bambu putih pun juga sering digunakan dalam pembuatan kerajinan lainnya, awalnya Calung merupakan prototype atau purwarupa dari angklung,
masyarakat Jawa Barat ingin menciptakan suatu alat musik tradisional yang dapat menghasilkan tangga nada yang harmonis.
Satu Calung dapat menghasilkan lebih dari 5 nada, Calung ini dimainkan dengan cara menabuh dan memukul batang dari ruas-ruas yang tersusun secara berurutan sesuai dengan tangga nada pentatonik, yaitu da-mi-na-ti.
Di tanah pasundan Calung sangat berkembang pesat karena ke-khasan suaranya membuat masyarakat Jawa Barat merasa terbawa hanyut dalam alunan musik Calung,
alunan musik Angklung serasi dengan suasana daerah Jawa Barat yang terkenal alami dan asri, bahkan masih kental dengan adat istiadatnya.
Cara Memainkan Alat Musik Calung
Calung merupakan alat musik berjenis idiofon dimana suara yang dihasilkan bersumber dari getaran atau badan alat musik itu sendiri,
tetapi untuk memainkan alat musik tradisional ini pun tidak bisa sembarang pukul, perlu alat dan juga perlu mengetahui nada yang akan dipukul.
Seiring perkembangannya, kelengkapan dari Calung pun berbeda-beda, ada yang hanya menggunakan Calung kingking 1 buah, panepas 2 buah dan gonggong 1 buah tanpa perlu menggunakan Calung jongrong.
Untuk cara memainkannya sama saja yaitu hanya dengan dipukul, tetapi perbedaannya terletak pada teknik dan cara memegang Calung tersebut.
Bagian yang dipukul berupa bilah bambu yang sudah tersusun dengan tangga nada yang sudah diatur dan tiap daerah juga berbeda, perhatikan tangga nada dibawah:
- Untuk Calung Sunda: da-mi-na-ti-la
- Untuk Calung Banyumas: ji-ro-lu-ma-nem
Jenis-Jenis Calung
Adapun jenis-jenis calung adalah sebagai berikut.
1. Calung Banyumas
Sesuai namanya, jenis yang ini berasal dari Jawa Tengah, tepatnya daerah Banyumas, Calung Banyumas bahkan sudah terkenal dan seakan menjadi bagian dari alat musik tradisional daerah tersebut.
Penampilan Calung jenis ini mirip seperti perkusi, hanya saja didominasi dengan yang terbuat dari bambu.
Penampilannya juga ditambah lagi dengan instrumen perkusi tambahan seperti Angklung Bambu yang berlaras Slendro, sehingga perpaduan musik yang tercipta sangatlah nikmat untuk didengarkan.
Calung Banyumas memiliki kemiripan dengan alat musik Angklung, dengan sama-sama terbuat dari bambu bahkan juga dengan penampilannya yang terlihat mirip.
2. Calung Rantay
Calung Rantay merupakan Calung yang berasal dari Jawa Barat, Calung jenis ini juga sering disebut dengan gambang, renteng ataupun runtuy.
Cara memainkan Calung Rantay adalah dengan dipukul menggunakan alat pemukulnya, ketika pemain ingin memainkan Calung Rantay, pemain mengambil sikap duduk bersila.
Alat musik ini juga terdiri dari potongan bambu yang diikat dan disusun rapi dengan urutan kecil hingga besar. Dalam urutannya Calung Rantay terbagi menjadi 2 macam, yaitu:
- Indung: yaitu untuk yang berukuran besar.
- Rincik: yaitu untuk yang berukuran kecil.
3. Calung Jinjing
Calung Jinjing juga merupakan jenis Calung yang berasal dari daerah Jawa Barat sama seperti Calung Rantay tadi, cara memainkan Calung Jinjing yaitu dipukul dengan pemainnya mengambil sikap berdiri sambil menjinjing.
Dari namanya, Calung Jinjing dapat dibawa kemana-mana oleh pemain Calungnya tanpa harus diletakkan di tempat khusus.
Jenis ini diketahui berasal dari bentuk dasar Calung Rantay yang terbagi menjadi 4 bagia, yaitu:
- Calung Kingking: Terdiri dari 15 bilah bambu dengan urutan nada paling tinggi.
- Calung Panepas: Terdiri dari 5 bilah dan dimulai dari nada terendah Calung Kingking.
- Calung Jongrong: Dimulai dari nada terendah Calung Panepas.
- Calung Gonggong: Terdiri dari 2 bilah bambu dengan nada terendah.
Fungsi Alat Musik Calung
Adapun fungsinya adalah sebagai berikut.
- Digunakan dalam Upacara Pertanian
Dengan pembuatannya yang lama dan juga permainannya yang tidak mudah, fungsi dari Calung ini sendiri salah satunya untuk digunakan dalam upacara pertanian.
- Digunakan untuk mencegah Bala
Calung dapat disakralkan apabila Calung dimainkan dengan irama tembang lagu tertentu. Bahkan beberapa masyarakat percaya bahwa dengan memainkan alat musik ini akan mencegah bala.
- Digunakan sebagai Media Penghibur
Seiring berkembangnya zaman, popularitas Calung yang digunakan sebagai alat musik pada upacara mulai berubah menjadi kesenian lokal yang dapat menghibur penduduk sekitar.
Itulah penjelasan mengenai alat musik Calung mulai dari pengertian, sejarah, cara memainkan, jenis, dan fungsinya, semoga bermanfaat.
Sumber referensi :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Calung
- http://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/calung-sunda–seni-musik?lang=id