Alat Musik Jimbe : Pengertian, Sejarah dan Fungsinya

Abdul

alat musik jimbe

Alat musik Jimbe berasal dari daerah Afrika Barat yang merupakan instrumen perkusi. Perkusi ini dimainkan oleh lintas kalangan dari mulai anak-anak hingga orang dewasa, salah satu hal yang dapat dibilang unik dari instrumen ini adalah pola-pola ritme permainannya,

Ada yang konstan, ada yang ditabuh hingga bergemuruh, berbunyi tajam, bahkan dapat berbunyi sangat treble dan gaduh yang seolah-olah dapat membangkitkan energi yang bersifat spiritual dari ritual-ritual primitf masa lalu.

Instrumen yang berjenis seperti ini memiliki banyak nama, diantaranya adalah yimbei, sangba, jimberu, bata, tapoi dan lainnya. Masing-masing dari instrumen ini dimainkan oleh sekelompok orang-orang ataupun suku-suku yang berbeda pula.

Baca Juga :

Pengertian Alat Musik Jimbe

alat musik jimbe

Alat musik jimbe terbuat dari bahan dari pohon yang bernama pohon Djem, pohon Djem ini sendiri adalah nama pohon yang digunakan pada instrumen ini “Djembe”.

Cara memainkan alat musik jimbe adalah dengan dipukul menggunakan tangan kosong pada bagian kulit atau permukaan instrumennya.

Instrumen ini mudah untuk dimainkan, bahkan anak kecil pun dapat untuk memainkannya, instrumen perkusi ini dapat menghasilkan musik dengan suara yang khas yang belum pernah di jumpai pada alat musik lainnya.

Cukup dengan memainkan telapak tangan dan menepuk-nepukan tangan di atas jimbe, maka akan menghasilkan suara yang indah dan cukup dapat dibilang khas dan unik.

Sejarah Alat Musik Jimbe

Jimbe atau Djembe merupakan warisan budaya yang berasal dari daerah Afrika. Asal usul jimbe berasal dari kerajaan Mal pada abad 12, dari semua instrumen pukul Afrika yang paling terkenal yaitu Jimbe yang juga mengilhami pembuatan drum di seluruh dunia.

Awal mulanya ejaan “Jembe” berasal dari huruf “Dj” yang merupakan simbol untuk mengingat bahwa dahulu bangsa Afrika pernah dijajah oleh Perancis, kata “Djembe” berasal dari kata “Dyembe” yang merupakan kata dari suku Mali, menurut bangsa Mali djembe berasal dari kata Anke dje, yang berarti semua orang berkumpul bersama-sama.

Orang Perancis terbiasa dengan menggunakan huruf ‘J’, karenanya maka lebih sering menggunakan kata Djembe, katanya huruf ‘J’ ini sebagai simbol untuk mengingat sakitnya dijajah oleh Perancis.

Jimbe menyerupai sebuah kayu yang berbentuk seperti gelas, yang kemudian dilapisi oleh kulit yang diikat dengan tali untuk mengencangkannya.

Jimbe pada zaman dahulu digunakan sebagai alat komunikasi antara desa satu dengan desa lainnya, pada masa itu jarak antara desa dengan yang lainnya sangat jauh, pada perkembangannya jimbe digunakan untuk perlengkapan upacara-upacara tradisional masyarakat Afrika.

Orang Afrika percaya bahwa terdapat 3 kekuatan roh di dalamnya, yang pertama adalah roh dari kayu atau pohon yang menggambarkan kekuatan, ketegasan, penopang dan pelindung, yang kedua adalah roh dari kulit atau hewan yang menggambarkan kemakmuran dan kesejahteraan, dan yang terakhir adalah pembuat jimbe itu sendiri yang menggambarkan semangat dari pembuatnya.

Fungsi Alat Musik Jimbe

Di negara Mali, jimbe digunakan hanya pada malam hari saja untuk berbagai perayaan seperti misalnya:

  • Datangnya musim semi
  • Menyambut bulan purnama
  • Musim panas
  • Musim panen
  • Musim dingin
  • Perkawinan
  • Pembaptisan

Tips Bermain Alat Musik Jimbe

Adapun beberapa tips untuk memainkan instrumen ini adalah sebagai berikut.

  • Latihan Fokus dan Konsisten

Yang pertama adalah dengan berlatih jimbe dengan fokus dan konsisten, latihan fokus yaitu salah satunya dengan cara tidak memikirkan hal lainnya, dan memusatkan satu pikiran untuk berlatih instrumen ini. Luangkanlah waktu beberapa jam setiap harinya untuk berlatih ini dengan konsisten.

  • Pelajari Cara Memukul Jimbe dan Suaranya

Yang kedua adalah dengan mempelajari pukulan pada jimbe dengan suara-suara tertentu dan juga cara menghasilkannya, adapun tips untuk memberikan suara yang dihasilkan pada jimbe adalah sebagai berikut:

    • Suara “tung” atau slap, yaitu dengan memukulkan bagian tepi jimbe tetapi jangan terlalu pinggir, setidaknya ada jarak sekitar 5 cm dari batas pinggir.
    • Suara “dung”, yaitu dengan memukulkan bagian tengah-tengah pada membran jimbe dengan salah satu tangan dengan jari-jari tangan berposisi rapat.
    • Suara “tak”, yaitu dengan meletakkan salah satu tangan di tengah-tengah membran jimbe dengan posisi vertikal ke atas, seperti posisi memecah batu bata oleh para pesilat tetapi telapak tangan agak sedikit dibengkokan, kemudian tangan satunya melakukan teknik suara “slap”.
  • Mengkoleksi Banyak Lagu

Yang terakhir adalah dengan banyak mengkoleksi lagu-lagu, baik dalam negeri maupun luar negeri yang dimainkan dengan jimbe masing-masing, dengan cara banyak mendengarkan banyak lagu kemudian memainkannya kembali dengan bernyanyi dan bermain jimbe, lakukan terus tahap ini sesering mungkin sehingga dapat menguasai jimbe masing-masing.

Sampai sini sudahkah kalian memahami tentang alat musik Jimbe? Demikianlah penjelasan mengenai alat musik Jimbe beserta pengertian, sejarah, fungsi, dan tips bermainnya, semoga bermanfaat.

 

Sumber referensi :

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Djembe

Bagikan:

Abdul

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Leave a Comment