Sebenarnya sangat banyak kesenian yang bisa kita temui di Indonesia terlepas dari daerah mana asalnya, termasuk Sunda ini.
Meski memang beberapa alat musik seperti kecapi, calung, dan karinding mungkin lebih dikenal sebagai alat musik tradisional daerah Jawa Barat.
Baca Juga :
- Alat Musik Tradisional Sulawesi Utara
- Alat Musik Tradisional Sulawesi Tengah
- Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat
- Alat Musik Tradisional Sulawesi Selatan
- Alat Musik Tradisional Palembang
- Alat Musik Tradisional Yogyakarta
- Alat Musik Tradisional Jambi
- Alat Musik Tradisional Nias
- Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur
- Alat Musik Tradisional Betawi
- Alat Musik Tradisional Bali
Daftar Alat Musik Tradisional Sunda
Alat musik Khas Sunda, terdiri dari:
- Bangbaraan
- Cacaian
- Calung
- Degung
- Goong Tiup
- Kecapi Suling
- Karinding
- Kohkol
- Suling Sunda
- Toleat
Daripada kita memikirkan hal yang membuat tanah air menjadi terpecah belah, berikut daftar nama beserta gambar dan penjelasannya
1. Bangbaraan
Bangbaraan dimainkan dengan cara berkelompok (dipukul)
Bangbaraan diyakini sebagai alat musik Sunda yang berasal dari peninggalan kerajaan Sukapura. Ia terbuat dari bambu dan menghasilkan nada mirip seperti karinding
Dulu alat musik bangbaraan sering dipakai anak penggembala, terutama ketika misalin dilakukan. Misalin adalah tradisi bersuci dan mengantarkan makanan (pontrang) yang dilakukan setiap kali menjelang bulan Ramadhan.
Bentuk bangbaraan mirip bilah angklung. Memiliki 2 sisi dan salah satu ujung ruasnya diraut dan salah satunya diberi lubang. Bambu dipilih yang tua dan berkualitas, dijemur selama tiga bulan lalu dibuat menjadi celempung atau bangbaraan.
Pada kesenian karinding, mungkin pemain memerlukan sound system agar suaranya terdengar jelas. Tetapi tidak berlaku untuk bangbaraan. Suara yang dihasilkan oleh tiga buah bangbaraan saja sudah cukup agar didengar dengan jelas.
Tentu saja, ketika ditampilkan, ia tak sendirian. Ada celempung, kempringan, dan kecrek yang ikut meramaikan suasana.
2. Cacaian
Cacaian dimainkan dengan cara ditiup dan ditarik
Cacaian adalah alat musik tradisional Sunda yang memiliki ukuran sangat kecil, alat musik cacaian menghasilkan suara yang ramai tapi tidak berisik di telinga.
3. Calung
Calung dimainkan dengan cara dipukul
Calung adalah alat musik purwarupa, i masih termasuk dalam keluarga alat musik idiofon dan terbuat dari bambu, Calung juga terkenal di kalangan masyarakat Banyumas (di Jawa Tengah).
Saat artikel ini dibuat, calung diketahui memiliki 2 bentuk yang dikenal masyarakat umum yakni calung rantay dan calung jinjing.
Calung Rantay
- Memiliki 7 wilahan (ruas bambu) atau lebih, tabungnya diurutkan dari ukuran yang terbesar hingga terkecil.
- Calung ini bisa kita temukan temukan terikat pada bilik rumah di daerah Banjaran, Bandung.
Calung Jinjing
- Terdiri dari 4 -5 buah bambu, seperti calung kingking (12 bambu), Calung Panepas (5 bambu), calung jonggrang (5 bambu) dan calung gonggong (2 bambu).
- Cara memainkannya adalah dengan menggunakan tangan kanan atau menggunakan alat pemukul, tangan kiri memegang alat musiknya.
4. Degung
Degung dimainkan dengan cara dipukul
Degung adalah alat musik tradisional Sunda yang katanya dibagi menjadi 2 macam arti, sebagai perangkat gamelan Jawa dan sebagai bagian dari laras salendro yang biasanya digunakan dalam acara semacam wayang, tari, kliningan, jaipong dan lain-lain.
Dulu, degung hanya bisa ditabuh secara instrumental dan sempat ada larangan untuk menggunakan nyanyian dalam permainannya di Cianjur pada tahun 1912-1920, karena dianggap permainan musiknya akan terganggu.
Tak hanya di Indonesia, nama degung juga sudah mendunia. Kita bisa membaca literatur tentang alat musik ini di “Lingkung Seni Pusaka Sunda” di University of California
Pengembangan degung berkembang di beberapa perguruan tinggi seni dan juga musisi, misalnya Lingkung Seni Pusaka Sunda University of California, atau dalam buku yang ditulis oleh Henry Spiller yang berjudul “Gamelan: The Traditional Sounds of Indonesia, Volume 1”.
5. Goong Tiup
Goong Tiup dimainkan dengan cara ditiup
Suara yang dihasilkan goong tiup seperti suara layangan “koang” yang pitanya ditiup angin, tegas dan tidak sumbang di telinga.
Namun, teknik bermain dari goong ini tergantung dari pengambilan nafas pemainnya, goong tiup sangat indah jika dimainkan secara kelompok (setidaknya 2 orang).
6. Kecapi Suling
Kecapi Suling dimainkan dengan cara dipetik dan ditiup
Alat musik kecapi melekat dengan budaya terutama kesenian tembang Sunda atau Cianjuran. Perannya adalah sebagai alat musik pengiring utama saat pertunjukan berlangsung.
Kacapi & Suling berupa kotak resonansi yang berlubang, fungsinya adalah sebagai tempat keluarnya suara.
Bagian samping dari kacapi dibentuk dan diukir sebaik mungkin agar sesuai dengan keinginan (biasanya perahu). Dulu, alat musik kecapi dibuat dari bongkahan kayu yang langsung diukir.
7. Karinding
Karinding dimainkan dengan cara ditiup
Selain Suling dan Goong Tiup, ada lagi alat musik tradisional Sunda yang suaranya mirip, yaitu karinding. Alat musik Sunda ini memang tidak asing karena namanya juga mirip dengan alat musik dari daerah lain.
Tempat-tempat seperti Tasik, Garut, Cianjur membuat alat musik ini dengan memanfaatkan pohon enau.
Karinding ditempatkan di bibir, lalu ditepuk pada bagian pinggir. Karinding bisa dimainkan solo sebagai penghibur atau berkelompok.
Dalam sebuah kelompok, tentunya akan ada pengatur nada dan ritme musik. Di daerah Ciawi, dulunya karinding dimainkan berbarengan dengan alat musik Takokak.
8. Kohkol
Kohkol dimainkan dengan cara berkelompok (dipukul)
Kohkol adalah sebutan untuk kentongan. Memang aneh, namun seperti yang kita tahu pada saat bulan ramadhan, biasanya akan ada orang berkeliling dengan menggunakan kentongan untuk membangunkan kita.
Di daerah asalnya, kohkol biasa digunakan sebagai alat pemanggil warga, mengingatkan bahaya (seperti adanya maling) dan untuk memeriahkan suasana festival.
Dalam buku berjudul “Khazanah seni pertunjukan Jawa Barat” yang ditulis oleh Enoch Atmadibrata, Nang Hendi K. Danumiharja, Yuli Sunarya, juga dijelaskan bagaimana jadinya Kohkol bisa menjadi alat sebuah musik.
9. Suling Sunda
Suling Sunda dimainkan dengan cara ditiup
Selain digunakan untuk menghibur diri sendiri, suling juga bisa dimanfaatkan sebagai pengiring lagu, orkestra, aransemen, dan media belajar lagu tradisional daerah.
Suling juga memiliki jenis yang bermacam-macam, tergantung dari kebutuhan. Contoh: suling modern, konser, piccolo, open-holed atau lebih dikenal dengan french flute.
Biasanya, 1 Set Suling = 2 Suling (1 suling lubang 6) (1 suling lubang 4) dihargai sekitar Rp. 175.000 dan untuk yang 1 Set Suling = 7 Pcs (7 Kunci Nada) (5 Lubang) sekitar Rp. 275.000 – Rp. 300.000.
10. Toleat
Toleat dimainkan dengan cara ditiup
Toleat adalah alat musik tradisional Sunda yang diyakini berasal dari tradisi masyarakat Pamanukan, Kab. Subang.
Toleat memang belum terlalu dikenal publik dan masyarakat sekitar sendiri juga mungkin belum mengenal toleat karena hanya ada 2 orang yang bisa memainkannya waktu itu, yaitu Mang Parman dan Bpk. Asep Nurbudi.
Sumber referensi:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Degung#Perkembangan
- https://books.google.co.id/books?id=PvJkAAAAMAAJ
- https://id.wikipedia.org/wiki/Toleat